Kupang (ANTARA) - Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) Rocky Pekudjawang mengatakan wisata menonton ikan dugong di Kabupaten Alor telah mampu menggeliatkan perekonomian masyarakat di sekitar destinasi setempat.
“Geliat ekonomi sudah tampak dari wisata menonton ikan dugong ini, setiap hari orang datang sewa perahu untuk melihat dugong,” katanya di Kupang, Sabtu, (8/8).
Baca juga: BPPD NTT gencar promosikan pariwisata secara digital
Selain menyewa perahu, lanjut dia, dampak ekonomi juga dirasakan warga dari usaha jasa transportasi maupun kuliner dan kerajinan tangan.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat terutama di sekitar Pantai Mali, Kecamatan Kabola, dan sekitarnya, agar tetap menjaga kelestarian ekosistem laut yang menjadi habitat ikan dugong.
“Kehidupan ikan dugong ini harus kita jaga dengan baik karena mutli efeknya luar biasa. Bayangkan kalau tidak ada atau ke depan menjadi punah, maka sumber pendapatan masyarakat juga akan hilang,” katanya.
Selain itu, lanjut Rocky, wisata ikan dugong juga menjadi pintu masuk kunjungan wisatawan ke Kabupaten Alor.
Wisatawan yang datang selain untuk melihat atraksi ikan dugong, kata dia, mereka juga berkesempatan untuk mengunjungi destinasi wisata lainnya seperti Kampung Adat Takpal, melihat Al-quran dari kulit kayu, melihat moko, serta wisata taman laut, dan lainnya.
Pihaknya terus mempromosikan destinasi wisata ikan dugong di Alor ke rekan-rekan pelaku wisata yang ada di berbagai negara.
Ia mengatakan,saat ini memang sedang dalam kondisi pandemi COVID-19 sehingga tidak dilakukan promosi secara langsung, namun memanfaatkan media digital.
Baca juga: Dubes Seychelles jajaki potensi pariwisata 17 pulau Riung
Baca juga: Menggairahkan kembali pariwisata NTT di tengah pandemi
“Kami membuat flyer, video-video teaser yang dibagikan ke pasar melalui email maupun berbagai jejaring media sosial yang ada. Itu terus kami lakukan selama beberapa bulan terakhir ini di tengah kondisi pandemi,” katanya.