Kupang (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ana Waha Kolin meminta pemerintah segera menarik aparat keamanan dari Pubabu, Timor Tengah Selatan (TTS).
"Saya menghimbau kepada Pemerintah Provinsi NTT agar untuk sementara menarik dulu aparat keamanan dari Pubabu, Besipae dan menciptakan situasi kondisi yang aman serta kondusif sebagai bentuk tanggung jawab negara terhadap masyarakat yang adalah warganya sendiri," kata Ana Waha Kolin kepada ANTARA di Kupang, Rabu, (19/8).
Anggota DPRD NTT dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengemukakan hal itu, berkaitan dengan beredarnya video tindakan represif aparat kepolisian terhadap warga Pubabu.
Dalam video yang beredar luar di sosial media tersebut, nampak aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah tanah. Sontak, tangisan warga meledak meminta tolong dan menyebut aparat tidak ada hati.
Ana Waha Kolin juga mengharapkan adanya perlakuan yang adil dari pihak pemerintah terhadap masyarakat yang selama ini mendiami kawasan yang akan dijadikan sebagai lokasi pertanian itu.
"Saya sepakat bahwa aturan hukum harus ditegakkan tetapi pemerintah harus bisa menjamin kehidupan yang kondusif bagi keluarga-keluarga yang ada di lokasi itu," katanya.
Apalagi bagi perempuan, anak dan bayi yang baru lahir yang tentu dan pasti sangat membutuhkan ruang yang aman untuk tumbuh dan berkembang, katanya.
Dalam hubungan dengan itu, maka pemerintah sebaiknya menarik dulu aparat keamanan dan menciptakan kondisi yang aman, katanya.
Baca juga: Partai Golkar NTT minta pemerintah hentikan tindakan intimidatif di Pubabu
Baca juga: Walhi kecam tindakan represif di Pubabu
Langkah ini penting karena menyangkut hak asasi dan hak hidup yang aman.
Dia meyakini, jika situasi dan kondisi sudah aman, pasti semua masalah bisa diselesaikan dengan baik.
"Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan yang penting adalah niat yang tulus dari semua pihak dan tentunya dengan hati yang ikhlas," katanya menambahkan.
"Saya menghimbau kepada Pemerintah Provinsi NTT agar untuk sementara menarik dulu aparat keamanan dari Pubabu, Besipae dan menciptakan situasi kondisi yang aman serta kondusif sebagai bentuk tanggung jawab negara terhadap masyarakat yang adalah warganya sendiri," kata Ana Waha Kolin kepada ANTARA di Kupang, Rabu, (19/8).
Anggota DPRD NTT dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengemukakan hal itu, berkaitan dengan beredarnya video tindakan represif aparat kepolisian terhadap warga Pubabu.
Dalam video yang beredar luar di sosial media tersebut, nampak aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah tanah. Sontak, tangisan warga meledak meminta tolong dan menyebut aparat tidak ada hati.
Ana Waha Kolin juga mengharapkan adanya perlakuan yang adil dari pihak pemerintah terhadap masyarakat yang selama ini mendiami kawasan yang akan dijadikan sebagai lokasi pertanian itu.
"Saya sepakat bahwa aturan hukum harus ditegakkan tetapi pemerintah harus bisa menjamin kehidupan yang kondusif bagi keluarga-keluarga yang ada di lokasi itu," katanya.
Apalagi bagi perempuan, anak dan bayi yang baru lahir yang tentu dan pasti sangat membutuhkan ruang yang aman untuk tumbuh dan berkembang, katanya.
Dalam hubungan dengan itu, maka pemerintah sebaiknya menarik dulu aparat keamanan dan menciptakan kondisi yang aman, katanya.
Baca juga: Partai Golkar NTT minta pemerintah hentikan tindakan intimidatif di Pubabu
Baca juga: Walhi kecam tindakan represif di Pubabu
Langkah ini penting karena menyangkut hak asasi dan hak hidup yang aman.
Dia meyakini, jika situasi dan kondisi sudah aman, pasti semua masalah bisa diselesaikan dengan baik.
"Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan yang penting adalah niat yang tulus dari semua pihak dan tentunya dengan hati yang ikhlas," katanya menambahkan.