Kupang (ANTARA) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Robert Sianipar mengatakan kualitas kredit yang disalurkan lembaga jasa keuangan di provinsi tersebut yang diukur dari rasio kredit (Non Performing Loan/NPL) membaik sampai pada angka 1,82 persen.
“Kondisi ini sangat menarik, karena bank-bank umum lain bisa buka di sini karena risiko kredit masih relatif terjaga,” katanya di Kupang, Rabu, (2/9).
Baca juga: Pertumbuhan kredit di NTT semester I-2020 mencapai 1,49 persen
Ia menjelaskan hingga Juni 2020 nilai kredit yang yang disalurkan lembaga jasa keuangan di NTT secara tahunan tumbuh 7,32 persen dengan total nilai yang disalurkan mencapai Rp3,33 triliun yang didominasi sektor konsumsi sebesar 65 persen.
Robert menjelaskan terdapat sektor-sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan kredit positif seperti pertanian, jasa perorangan rumah tangga, industri pengolahan, akomodasi makan minum.
“Kredit yang tumbuh positif ini masih di sekitar kebutuhan primer. Ini sejalan dengan karakteristik ekonomi kita di NTT,” katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, penyaluran kredit juga mengalami kontraksi atau tumbuh negatif pada sejumlah sektor seperti pembelian rumah tokoh, pembelian kendaraan bermotor, pertambangan, dan konstruksi.
“Untuk konstruksi ini sebagaimana yang kita ketahui bahwa pembangunan infrastruktur bagian dari sektor utama yang dibiayai kredit, namun secara year on year pertumbuhan kreditnya menurun alias negatif,” kata Robert.
Pihaknya juga telah mendata bagaimana arah penyaluran kredit ke depan hingga akhir 2020 dari lembaga jasa keuangan di NTT. Menurut dia, perbankan di NTT pada umumnya masih menyalurkan kredit untuk sektor konsumsi.
Baca juga: OJK dorong pelaku usaha sektor riil di NTT kembali berproduksi
Ia menjelaskan berdasarkan hasil kajian kredit untuk sektor konsumsi masih tumbuh 8,9 persen, jasa perorangan rumah tangga tumbuh 3,8 persen, dan sejumlah sektor lain yang tumbuh positif seperti jasa kesehatan dan sosial, listrik, gas dan air, transportasi, dan komunikasi.
“Dari pihak perbankan juga mereka optimistis masih bisa menyalurkan kredit sampai akhir 2020,” katanya.***1***
OJK catat kualitas kredit di NTT dengan NPL 1,82 persen
Kepala OJK Provinsi NTT, Robert Sianipar. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)