Kupang (Antara NTT) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menilai sepak bola di Nusa Tenggara Timur masih harus dibenahi dengan cara meningkatkan pembinaan bagi pemain-pemain sejak usia dini.
"Sekarang sejak ada Sekolah Sepak Bola Bintang Timur di Atambua, kemudian juga dengan Sekolah Sepak Bola Tunas Muda, dan Akademi Bali United di Kupang, perkembangannya sudah cukup menggembirakan," kata Ketua Departemen Sport Intelegence PSSI Fary Djemi Francis di Kupang, Selasa, (25/7).
Namun sayangnya kehadiran sekolah sepak bola serta akademi sepak Bola di NTT itu hanya berasal dari pihak swasta, sementara dari instansi-instansi pemerintahan di provinsi berbasis kepulauan itu belum terlihat.
Apalagi saat ini menurutnya industri persepakbolaan di NTT tengah berkembang. Hal tersebut terbukti dengan sudah semakin banyak generasi pesepak bola muda asal NTT yang sudah bermain di tingkat nasional bahkan ada yang sudah bergabung dalam timnas Indonesia.
"Saat ini sudah banyak pemain asal NTT yang sudah bermain di Liga I, bahkan ada juga yang sudah bermain di liga Timor Leste," ujarnya.
Menurutnya pembinaan usia dini sangat diperlukan karena memang pembentukan bakat sepak bola anak-anak usia dini merupakan modal awal berkembangnya sepak bola sebuah daerah.
Kehadiran pemain-pemain NTT yang merumput di klub-klub lain dalam dan luar negeri menurut pendiri SSB Bintang Timur itu adalah daya dorong dan daya tarik luar biasa bagi pembinaan sepak bola di NTT.
Fary yang juga adalah Ketua Komisi V DPR itu mengatakan dengan program pembinaan yang mumpuni serta pergelaran turnamen yang rutin terukur bukan tidak mungkin semakin banyak bintang sepak bola tanah air lahir dari timur, dari perbatasan, dari pinggiran, dari bumi NTT.
Pelatih SSB Bintang Timur Bert Pentury yang berlisensi A Pro UEFA yang dihubungi secara terpisah beberapa waktu lalu juga menilai bahwa sudah seharusnya jika ingin membina sepak bola suatu daerah, dibutuhkan pembinaan sepak bola usia dini.
"Kalau di luar negeri anak-anak usia dini sudah dilatih bahkan diikutkan dalam berbagai pertandingan. Hal ini untuk meningkatkan kemampuan anak-anak dalam bermain sepak bola," tambahnya.
Bert Pentury yang saat ini menjadi pelatih Persab Belu, klub milik pemerintah Kabupaten Belu yang bertanding dalam liga III NTT El Tari Memorial Cup 2017 di Ende, mengatakan pemerintah juga perlu pro aktif dalam menggelar berbagai kegiatan yang berkaitan dengan sepak bola.
Ia mengharapkan suatu saat NTT bisa memiliki sebuah klub sepak bola yang mampu bersaing secara nasional di Liga I dengan semakin banyaknya pemain NTT yang bermain di liga bergengsi Indonesia itu.
"Sekarang sejak ada Sekolah Sepak Bola Bintang Timur di Atambua, kemudian juga dengan Sekolah Sepak Bola Tunas Muda, dan Akademi Bali United di Kupang, perkembangannya sudah cukup menggembirakan," kata Ketua Departemen Sport Intelegence PSSI Fary Djemi Francis di Kupang, Selasa, (25/7).
Namun sayangnya kehadiran sekolah sepak bola serta akademi sepak Bola di NTT itu hanya berasal dari pihak swasta, sementara dari instansi-instansi pemerintahan di provinsi berbasis kepulauan itu belum terlihat.
Apalagi saat ini menurutnya industri persepakbolaan di NTT tengah berkembang. Hal tersebut terbukti dengan sudah semakin banyak generasi pesepak bola muda asal NTT yang sudah bermain di tingkat nasional bahkan ada yang sudah bergabung dalam timnas Indonesia.
"Saat ini sudah banyak pemain asal NTT yang sudah bermain di Liga I, bahkan ada juga yang sudah bermain di liga Timor Leste," ujarnya.
Menurutnya pembinaan usia dini sangat diperlukan karena memang pembentukan bakat sepak bola anak-anak usia dini merupakan modal awal berkembangnya sepak bola sebuah daerah.
Kehadiran pemain-pemain NTT yang merumput di klub-klub lain dalam dan luar negeri menurut pendiri SSB Bintang Timur itu adalah daya dorong dan daya tarik luar biasa bagi pembinaan sepak bola di NTT.
Fary yang juga adalah Ketua Komisi V DPR itu mengatakan dengan program pembinaan yang mumpuni serta pergelaran turnamen yang rutin terukur bukan tidak mungkin semakin banyak bintang sepak bola tanah air lahir dari timur, dari perbatasan, dari pinggiran, dari bumi NTT.
Pelatih SSB Bintang Timur Bert Pentury yang berlisensi A Pro UEFA yang dihubungi secara terpisah beberapa waktu lalu juga menilai bahwa sudah seharusnya jika ingin membina sepak bola suatu daerah, dibutuhkan pembinaan sepak bola usia dini.
"Kalau di luar negeri anak-anak usia dini sudah dilatih bahkan diikutkan dalam berbagai pertandingan. Hal ini untuk meningkatkan kemampuan anak-anak dalam bermain sepak bola," tambahnya.
Bert Pentury yang saat ini menjadi pelatih Persab Belu, klub milik pemerintah Kabupaten Belu yang bertanding dalam liga III NTT El Tari Memorial Cup 2017 di Ende, mengatakan pemerintah juga perlu pro aktif dalam menggelar berbagai kegiatan yang berkaitan dengan sepak bola.
Ia mengharapkan suatu saat NTT bisa memiliki sebuah klub sepak bola yang mampu bersaing secara nasional di Liga I dengan semakin banyaknya pemain NTT yang bermain di liga bergengsi Indonesia itu.