Kupang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengembangkan aplikasi cek posisi untuk Gunung Ili Lewotolok untuk menampilkan informasi seketika (real-time) Kawasan Rawan Bencana (KRB), pos pengungsian, fasilitas kesehatan dan sekolah yang berada dalam zona bahaya.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati dalam rilis yang diterima ANTARA Kupang, Senin, mengatakan bahwa melalui cek posisi, masyarakat juga dapat mengetahui beberapa informasi terkait gunung api tersebut.
"Masyarakat nanti dapat mengakses informasi tersebut melalui tautan berikut https://s.id/cekposisiLewitolo," katanya.
Ia menjelaskan melalui cek posisi itu masyarakat dapat melihat wilayah-wilayah pada KRB I, II dan III yang ditampilkan dalam peta dari cek posisi. Wilayah ini ditunjukkan dengan lingkaran warna yang berbeda, seperti merah dan kuning. Sedangkan informasi lain, pos pengungsian ditunjukkan dengan simbol rumah dengan lingkaran biru.
Masyarakat di Lembata, ujar dia, dapat mengakses informasi setelah terhubung melalui Google Maps dengan telepon pintar atau komputer dan berikut ini bagaimana cara mengakses cek posisi dengan telepon pintar, baik berbasis Android dan IOS:
Pertamam masyarakat dapat membuka link : https://s.id/cekposisiLewitolo, kemudian klik kotak putih kosong yang berada di sudut kanan atas, lalu pilih akun google yang akan digunakan untuk membuka peta.
Kemudian peta cek poisisi Gunung Ili Lewotolok akan tampak di aplikasi google maps lalu terakhir adalah klik tanda posisi lokasinya untuk melihat apakah posisi saat ini berada di kawasan rawan atau tidak.
Sementara jika menggunakan komputer dengan menggunakan browser maka dianjurkan untuk membukanya pada ponsel lalu ketik: https://s.id/cekposisiLewitolo.
Nanti akan diarahkan ke peta KRB yang telah terhubung dengan Google Maps. Lalu klik, buka untuk menyimpan otomatis tautan pada peta.
"Lalu perhatikan lokasi Anda. Setelah melihat peta, pastikan Anda berada di luar zona KRB III atau siaga," ujar dia.
Baca juga: Pemkab Lembata tetapkan erupsi gunung Lewotolok sebagai darurat bencana
Baca juga: Ratusan warga sekitar Gunung Lewotolok belum dievakuasi
Ia menambahkan dengan adanya aplikasi cek posisi ini diharapkan akan membantu masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di KRB Gunungapi Ili Lewotolok untuk dapat mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan gunung yang bisa terjadi setiap saat.
Sementara itu Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur dihubungi dari Kupang mengatakan aplikasi itu sangat membantu masyarakat di Lembata, khususnya warga yang terdampak.
"Ya, ini sangat berguna. Tinggal kami sosialisasikan saja," ujarnya.
Hingga saat ini bupati mengatakan bahwa Pemda setempat sudah menetapkan daerah tersebut sebagai daerah darurat bencana sehingga harus menjadi perhatian semua pihak.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati dalam rilis yang diterima ANTARA Kupang, Senin, mengatakan bahwa melalui cek posisi, masyarakat juga dapat mengetahui beberapa informasi terkait gunung api tersebut.
"Masyarakat nanti dapat mengakses informasi tersebut melalui tautan berikut https://s.id/cekposisiLewitolo," katanya.
Ia menjelaskan melalui cek posisi itu masyarakat dapat melihat wilayah-wilayah pada KRB I, II dan III yang ditampilkan dalam peta dari cek posisi. Wilayah ini ditunjukkan dengan lingkaran warna yang berbeda, seperti merah dan kuning. Sedangkan informasi lain, pos pengungsian ditunjukkan dengan simbol rumah dengan lingkaran biru.
Masyarakat di Lembata, ujar dia, dapat mengakses informasi setelah terhubung melalui Google Maps dengan telepon pintar atau komputer dan berikut ini bagaimana cara mengakses cek posisi dengan telepon pintar, baik berbasis Android dan IOS:
Pertamam masyarakat dapat membuka link : https://s.id/cekposisiLewitolo, kemudian klik kotak putih kosong yang berada di sudut kanan atas, lalu pilih akun google yang akan digunakan untuk membuka peta.
Kemudian peta cek poisisi Gunung Ili Lewotolok akan tampak di aplikasi google maps lalu terakhir adalah klik tanda posisi lokasinya untuk melihat apakah posisi saat ini berada di kawasan rawan atau tidak.
Sementara jika menggunakan komputer dengan menggunakan browser maka dianjurkan untuk membukanya pada ponsel lalu ketik: https://s.id/cekposisiLewitolo.
Nanti akan diarahkan ke peta KRB yang telah terhubung dengan Google Maps. Lalu klik, buka untuk menyimpan otomatis tautan pada peta.
"Lalu perhatikan lokasi Anda. Setelah melihat peta, pastikan Anda berada di luar zona KRB III atau siaga," ujar dia.
Baca juga: Pemkab Lembata tetapkan erupsi gunung Lewotolok sebagai darurat bencana
Baca juga: Ratusan warga sekitar Gunung Lewotolok belum dievakuasi
Ia menambahkan dengan adanya aplikasi cek posisi ini diharapkan akan membantu masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di KRB Gunungapi Ili Lewotolok untuk dapat mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan gunung yang bisa terjadi setiap saat.
Sementara itu Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur dihubungi dari Kupang mengatakan aplikasi itu sangat membantu masyarakat di Lembata, khususnya warga yang terdampak.
"Ya, ini sangat berguna. Tinggal kami sosialisasikan saja," ujarnya.
Hingga saat ini bupati mengatakan bahwa Pemda setempat sudah menetapkan daerah tersebut sebagai daerah darurat bencana sehingga harus menjadi perhatian semua pihak.