Kupang (ANTARA) - General Manager PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Kupang Cuk Prayitno mengatakan layanan penyeberangan rute Kupang-Lembata dan sebaliknya masih berlangsung normal meski wilayah Lembata, Nusa Tenggara Timur, saat ini dilanda erupsi Gunung Ile Lewotolok.

"Peyeberangan fery untuk rute Kupang-Lembata masih beroperasi normal sesuai jadwalnya," katanya ketika dihubungi di Kupang, Selasa, (1/12).

Ia mengemukakan hal itu menanggapi pertanyaan seputar kondisi layanan penyeberangan fery Kupang-Lembata pascaterjadinya erupsi Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata pada Jumat (27/11).

Baca juga: Hujan abu erupsi Gunung Lewotolok selimuti Lembata

Prayitno mengatakan layanan penyeberangan Kupang-Lembata masih beroperasi normal dan sesuai jadwal yang ada, satu armada fery akan diberangkatkan pada Selasa (1/12) hari ini sekitar pukul 13.30 WITA dari Pelabuhan Bolok Kabupaten Kupang.

Ia mengatakan, selain mengangkut penumpang, fery yang akan diberangkatkan juga mengangkut barang-barang bantuan untuk penanganan dampak erupsi Gunung Ile Lewotolok.

"Beberapa instansi di Kupang mulai mengirim bantuan untuk korban erupsi yang akan diangkut lewat fery yang diberangkatkan hari ini," katanya.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah terjadi erupsi Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, pada Jumat, pukul 05:57 WITA.

"Telah terjadi erupsi Gunung Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur pada 27 November 2020 pukul 05:57 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 meter di atas puncak (± 1.923 meter di atas permukaan laut)," kata Kasubbid Mitigasi Gunung api Wilayah Timur ESDM, Devy Kamil Syahbana, Jumat.

Pada Senin (30/11) gunung itu kembali erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi kurang lebih 700 meter dari atas puncak, atau 2.123 meter di atas permukaan laut.

Baca juga: ASDP batalkan pelayaran akibat gelombang tinggi

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lembata telah menetapkan status darurat bencana di daerah itu akibat erupsi gunung berapi Ile Lewotolok yang mengakibatkan ribuan warga mengungsi ke Kota Lewoleba ibu kota kabupaten.

"Status darurat bencana sudah kita tetapkan sejak hari pertama. Jadi saat ini Lembata dalam keadaan darurat bencana," kata Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur saat dihubungi Antara dari Kupang.
 

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024