Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ende, Provisi Nusa Tenggara Timur menggandeng PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur serta sejumlah pihak swasta untuk mengelola sampah melalui program teknologi olahan sampah di sumbernya (TOSS).
Bupati Ende Djafar Achmad dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (14/12) mengatakan pemerintahannya menghadapi persoalan sampah yang sangat serius sehingga kerja sama yang telah disepakati melalui penandatanganan nota kesepahaman pada Sabtu (12/10) sebagai upaya mewujudkan Ende BERIMAN (Bersih, Indah, Aman, dan Nyaman).
"Ini sebagai sebuah terobosan pengelolaan sampah yang akan menghasilkan sumber energi melalui teknologi pengelolaan sampah di sumbernya (TOSS)," kata Djafar.
Realisasi TOSS ini, lanjutnya, akan menjadi solusi masalah sampah di Ende yang didominasi sampah biomassa seperti daun, ranting, rumput limbah perkebunan, sampah organik dan lainnya, katanya.
Djafar mengatakan melalui program TOSS ini, pemerintahannya juga berkomitmen mendukung pihak PLN dalam program pemanfaatan sampah sebagai sumber energi atau cofiring pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa di daerah itu.
"Hasil pengelolaan sampah ini diharapkan juga dapat menyubtitusi penggunaan minyak tanah dan kayu bakar," katanya.
Sementara itu Manager PT. PLN (Persero) Unit Proyek Ketenagalistrikan Flores Lambok Renaldo Siregar mengatakan pihaknya menyambut gembira kerja sama pengelolaan sampah menjadi sumber energi baru terbarukan itu.
"Kami merasa luar biasa untuk inovasi kerja sama ini. Sinergi ini merupakan kunci mewujudkan progam cofiring di PLTU Ropa yang sebelumnya sudah diujicobakan," kata Renaldo Siregar.
Baca juga: PLN bantu fasilitas kebersihan untuk Labuan Bajo
Baca juga: PLN NTT salurkan bantuan taman baca untuk warga pesisir Kupang
Ia menambahkan potensi sampah yang dapat dikelola menjadi sumber energi di Kabupaten Ende mencapai sebesar 110 ton per hari.
Sementara itu, kedua pihak swasta lainnya yang berperan dalam kerja sama ini yakni Organisasi Anak Cinta Lingkungan (ACIL) dengan program bank sampah serta pemilahan sampah untuk bahan baku kerajinan serta PT Comnestoarra Bentara Noesantarra yang merupakan perusahaan rintisan yang berpengalaman dalam bidang pengolahan pelet biomassa dari sampah organik.
Bupati Ende Djafar Achmad dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (14/12) mengatakan pemerintahannya menghadapi persoalan sampah yang sangat serius sehingga kerja sama yang telah disepakati melalui penandatanganan nota kesepahaman pada Sabtu (12/10) sebagai upaya mewujudkan Ende BERIMAN (Bersih, Indah, Aman, dan Nyaman).
"Ini sebagai sebuah terobosan pengelolaan sampah yang akan menghasilkan sumber energi melalui teknologi pengelolaan sampah di sumbernya (TOSS)," kata Djafar.
Realisasi TOSS ini, lanjutnya, akan menjadi solusi masalah sampah di Ende yang didominasi sampah biomassa seperti daun, ranting, rumput limbah perkebunan, sampah organik dan lainnya, katanya.
Djafar mengatakan melalui program TOSS ini, pemerintahannya juga berkomitmen mendukung pihak PLN dalam program pemanfaatan sampah sebagai sumber energi atau cofiring pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa di daerah itu.
"Hasil pengelolaan sampah ini diharapkan juga dapat menyubtitusi penggunaan minyak tanah dan kayu bakar," katanya.
Sementara itu Manager PT. PLN (Persero) Unit Proyek Ketenagalistrikan Flores Lambok Renaldo Siregar mengatakan pihaknya menyambut gembira kerja sama pengelolaan sampah menjadi sumber energi baru terbarukan itu.
"Kami merasa luar biasa untuk inovasi kerja sama ini. Sinergi ini merupakan kunci mewujudkan progam cofiring di PLTU Ropa yang sebelumnya sudah diujicobakan," kata Renaldo Siregar.
Baca juga: PLN bantu fasilitas kebersihan untuk Labuan Bajo
Baca juga: PLN NTT salurkan bantuan taman baca untuk warga pesisir Kupang
Ia menambahkan potensi sampah yang dapat dikelola menjadi sumber energi di Kabupaten Ende mencapai sebesar 110 ton per hari.
Sementara itu, kedua pihak swasta lainnya yang berperan dalam kerja sama ini yakni Organisasi Anak Cinta Lingkungan (ACIL) dengan program bank sampah serta pemilahan sampah untuk bahan baku kerajinan serta PT Comnestoarra Bentara Noesantarra yang merupakan perusahaan rintisan yang berpengalaman dalam bidang pengolahan pelet biomassa dari sampah organik.