Kupang (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur Darwis Sitorus mengutarakan defisit neraca perdagangan di NTT terus menurun selama tiga tahun berturut-turut hingga pada 2020 sebesar 18 juta dolar AS.
"Defisit neraca perdagangan pada 2020 ini terkoreksi terus mengecil jika dibandingkan pada 2018 sebesar 139 juta dolar AS kemudian menurun pada 2019 menjadi 52 juta dolar AS," katanya saat menggelar konferensi pers secara virtual di Kupang, Senin, (4/1).
Defisit neraca perdagangan di NTT pada 2020 AS terakumulasi dari Januari-November dengan nilai ekspor sebesar 14,4 juta dan impor 32,8 juta dolar AS.
Baca juga: Tingkat hunian kamar hotel di NTT meningkat
Dengan demikian terdapat selisih sebesar -18 juta yang merupakan defisit untuk neraca perdagangan di NTT selama 2020.
"Jika dibandingkan tiga tahun terkahir angka defisit ini terus mengecil dan diharapkan terus bergerak positif ke depan," katanya.
Lebih lanjut Darwis menjelaskan nilai ekspor dari NTT yang terakhir tercatat pada November 2020 sebesar 8,6 juta dolar AS, sementara nilai impor 1,2 juta dolar AS.
Komoditas ekspor yang terbanyak dikirim ke Vietnam dengan nilai mencapai 6 juta dolar AS atau 70,2 persen dari total ekspor, disusul ekspor ke Timor Leste sebesar 1,5 juta dolar AS atau 17,5 persen.
Baca juga: Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi NTT stagnan
Sementara nilai impor di NTT pada November 2020 mencapai 1,2 juta dolar atau menurun 47,2 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 23 juta dolar AS.
"Jika dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya juga mengalami penurunan yakni dari 9,7 juta dolar AS menjadi 1,2 juta dolar AS," kata Darwis.
"Defisit neraca perdagangan pada 2020 ini terkoreksi terus mengecil jika dibandingkan pada 2018 sebesar 139 juta dolar AS kemudian menurun pada 2019 menjadi 52 juta dolar AS," katanya saat menggelar konferensi pers secara virtual di Kupang, Senin, (4/1).
Defisit neraca perdagangan di NTT pada 2020 AS terakumulasi dari Januari-November dengan nilai ekspor sebesar 14,4 juta dan impor 32,8 juta dolar AS.
Baca juga: Tingkat hunian kamar hotel di NTT meningkat
Dengan demikian terdapat selisih sebesar -18 juta yang merupakan defisit untuk neraca perdagangan di NTT selama 2020.
"Jika dibandingkan tiga tahun terkahir angka defisit ini terus mengecil dan diharapkan terus bergerak positif ke depan," katanya.
Lebih lanjut Darwis menjelaskan nilai ekspor dari NTT yang terakhir tercatat pada November 2020 sebesar 8,6 juta dolar AS, sementara nilai impor 1,2 juta dolar AS.
Komoditas ekspor yang terbanyak dikirim ke Vietnam dengan nilai mencapai 6 juta dolar AS atau 70,2 persen dari total ekspor, disusul ekspor ke Timor Leste sebesar 1,5 juta dolar AS atau 17,5 persen.
Baca juga: Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi NTT stagnan
Sementara nilai impor di NTT pada November 2020 mencapai 1,2 juta dolar atau menurun 47,2 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 23 juta dolar AS.
"Jika dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya juga mengalami penurunan yakni dari 9,7 juta dolar AS menjadi 1,2 juta dolar AS," kata Darwis.