Kupang (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Timur (NTT) Emilia Nomleni mengharapkan Pemerintah Provinsi NTT gencar melakukan sosialisasi manfaat dari vaksin COVID-19 Sinovac yang baru tiba di Kupang pada Selasa (5/1).
"Saat ini banyak pemberitaan yang membuat masyarakat takut dengan keberadaan vaksin itu dan ada yang berusaha untuk menolaknya. Oleh karena itu, hal yang perlu dilakukan sebelum vaksin mulai digunakan pemerintah daerah perlu lakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat," katanya kepada ANTARA di Kupang, Rabu, (6/1).
Menurut dia, pemahaman masyarakat pada umumnya itu berbeda-beda khususnya di NTT, sehingga pemerintah daerah perlu memberikan pemahaman bahwa vaksin itu baik. Dengan demikian, secara psikologis masyarakat merasa aman dan nyaman saat disuntik vaksin itu.
Baca juga: Presiden dijadwalkan jalani vaksinasi COVID-19 pada 13 Januari
"Vaksin itu sebelum didistribusikan tentunya sudah melewati proses yang panjang, apalagi saya dengar BPOM juga sudah menyatakan aman tetapi yang mau saya tekankan bahwa pemerintah daerah perlu meyakinkan kepada masyarakat bahwa vaksin COVID-19 itu adalah kebutuhan," kata dia.
Ia mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo yang sudah mengumumkan bahwa pada Rabu (13/1) akan menjadi orang pertama di Indonesia yang mendapatkan vaksin itu.
Hal itu, ujar dia, akan memberikan dampak psikologis kepada masyarakat bahwa vaksin itu baik untuk digunakan dan tentu saja bagian dari sosialisasi kepada masyarakat yang belum percaya.
Baca juga: 1.114 tenaga kesehatan Kota Kupang siap divaksin COVID-19
"Saya pikir apa yang dilakukan oleh bapak Presiden itu baik. Ini lebih pada dampak psikologis. Artinya vaksin ini memberikan dampak yang baik untuk masyarakat," kata dia.
Politikus PDIP itu menambahkan bahwa meskipun sudah ada vaksin, masyarakat diharapkan tetap menaati protokol kesehatan, mulai dari tetap menggunakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan warga.
"Saat ini banyak pemberitaan yang membuat masyarakat takut dengan keberadaan vaksin itu dan ada yang berusaha untuk menolaknya. Oleh karena itu, hal yang perlu dilakukan sebelum vaksin mulai digunakan pemerintah daerah perlu lakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat," katanya kepada ANTARA di Kupang, Rabu, (6/1).
Menurut dia, pemahaman masyarakat pada umumnya itu berbeda-beda khususnya di NTT, sehingga pemerintah daerah perlu memberikan pemahaman bahwa vaksin itu baik. Dengan demikian, secara psikologis masyarakat merasa aman dan nyaman saat disuntik vaksin itu.
Baca juga: Presiden dijadwalkan jalani vaksinasi COVID-19 pada 13 Januari
"Vaksin itu sebelum didistribusikan tentunya sudah melewati proses yang panjang, apalagi saya dengar BPOM juga sudah menyatakan aman tetapi yang mau saya tekankan bahwa pemerintah daerah perlu meyakinkan kepada masyarakat bahwa vaksin COVID-19 itu adalah kebutuhan," kata dia.
Ia mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo yang sudah mengumumkan bahwa pada Rabu (13/1) akan menjadi orang pertama di Indonesia yang mendapatkan vaksin itu.
Hal itu, ujar dia, akan memberikan dampak psikologis kepada masyarakat bahwa vaksin itu baik untuk digunakan dan tentu saja bagian dari sosialisasi kepada masyarakat yang belum percaya.
Baca juga: 1.114 tenaga kesehatan Kota Kupang siap divaksin COVID-19
"Saya pikir apa yang dilakukan oleh bapak Presiden itu baik. Ini lebih pada dampak psikologis. Artinya vaksin ini memberikan dampak yang baik untuk masyarakat," kata dia.
Politikus PDIP itu menambahkan bahwa meskipun sudah ada vaksin, masyarakat diharapkan tetap menaati protokol kesehatan, mulai dari tetap menggunakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan warga.