Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan konstruksi Bendungan Napun Gete yang berada di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyusul dua bendungan lainnya yakni Raknamo dan Rotiklot yang telah tuntas dan diresmikan berturut-turut pada tahun 2018 dan 2019 oleh Presiden RI Joko Widodo.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta pembangunan Bendungan Napun Gete selesai lebih cepat dalam rangka mendukung ketahanan air dan pangan nasional.
“Ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain. Untuk itu perlu dibangun banyak bendungan dan embung untuk mengatasi krisis air yang dibutuhkan untuk air minum, pertanian, peternakan dan lainnya,” ujar Menteri Basuki dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, (16/2).
Pengisian awal (impounding) bendungan Napun Gete telah dilaksanakan mulai Desember 2020 lalu, saat ini juga tengah dilaksanakan beberapa pekerjaan perapihan/finishing sebelum diresmikan beroperasi.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja yang juga selaku Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan, bahwa sesuai dengan pernyataan Bapak Presiden Jokowi pada saat peresmian Bendungan Tukul pada Minggu (14/2) kemarin, dalam waktu dekat akan juga diresmikan beberapa bendungan lainnya yakni Bendungan Napun Gete, NTT, Tapin di Kalsel dan Sindang Heula di Banten.
"Untuk itu, hari ini kami mengunjungi Bendungan Napun Gete untuk memastikan bahwa persiapan telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, terutama jalan akses dari jalan nasional ke bendungan sepanjang 11 km, yang kini tengah dilakukan pengaspalan," ujar Endra.
Baca juga: Ketua DPD RI: Pembangunan Bendungan Manikin perkuat kedaulatan pangan di NTT
Selain jalan akses, dia juga menekankan pentingnya penataan lanskap pada kawasan bendungan dimana potensi Bendungan Napun Gete selain fungsi utamanya untuk air baku dan irigasi, juga untuk alternatif tujuan wisata baru di Maumere.
Baca juga: Progres pembangunan Bendungan Temef di NTT capai 63,83 persen
"Kami minta area bendungan ditanami pohon-pohon rindang khas NTT, seperti flamboyan, kelor, alpukat, dan lainnya, selain tanaman hias/bunga. Terakhir kami juga sudah meminta kontraktor untuk melakukan pekerjaan perapihan/finishing, mulai dari gerbang utama, area kantor, gardu pandang, helipad, hingga area spillway," tuturnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta pembangunan Bendungan Napun Gete selesai lebih cepat dalam rangka mendukung ketahanan air dan pangan nasional.
“Ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain. Untuk itu perlu dibangun banyak bendungan dan embung untuk mengatasi krisis air yang dibutuhkan untuk air minum, pertanian, peternakan dan lainnya,” ujar Menteri Basuki dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, (16/2).
Pengisian awal (impounding) bendungan Napun Gete telah dilaksanakan mulai Desember 2020 lalu, saat ini juga tengah dilaksanakan beberapa pekerjaan perapihan/finishing sebelum diresmikan beroperasi.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja yang juga selaku Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan, bahwa sesuai dengan pernyataan Bapak Presiden Jokowi pada saat peresmian Bendungan Tukul pada Minggu (14/2) kemarin, dalam waktu dekat akan juga diresmikan beberapa bendungan lainnya yakni Bendungan Napun Gete, NTT, Tapin di Kalsel dan Sindang Heula di Banten.
"Untuk itu, hari ini kami mengunjungi Bendungan Napun Gete untuk memastikan bahwa persiapan telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, terutama jalan akses dari jalan nasional ke bendungan sepanjang 11 km, yang kini tengah dilakukan pengaspalan," ujar Endra.
Baca juga: Ketua DPD RI: Pembangunan Bendungan Manikin perkuat kedaulatan pangan di NTT
Selain jalan akses, dia juga menekankan pentingnya penataan lanskap pada kawasan bendungan dimana potensi Bendungan Napun Gete selain fungsi utamanya untuk air baku dan irigasi, juga untuk alternatif tujuan wisata baru di Maumere.
Baca juga: Progres pembangunan Bendungan Temef di NTT capai 63,83 persen
"Kami minta area bendungan ditanami pohon-pohon rindang khas NTT, seperti flamboyan, kelor, alpukat, dan lainnya, selain tanaman hias/bunga. Terakhir kami juga sudah meminta kontraktor untuk melakukan pekerjaan perapihan/finishing, mulai dari gerbang utama, area kantor, gardu pandang, helipad, hingga area spillway," tuturnya.