Kupang (ANTARA) - Ketua LSM LPPM Nusa Tenggara Timur Marselus Ahang mengakui kesalahannya dan menyampaikan permohonan maaf di hadapan Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Joao Xavier Baretto Nunes karena telah menuduh adanya KKN pada seleksi Calon Tamtama PK TNI AD Gelombang II Tahun 2025.
"Yang pertama setelah saya melihat hasil tes, secara langsung tadi sudah jelas bahwa proses seleksi dilaksanakan secara transparan," katanya di lapangan asrama Tentara Kuanino, Kota Kupang, Kamis.
Marselus diundang langsung oleh Danrem ke Kupang untuk melihat secara langsung proses tes tiga orang anak yang dinyatakan tidak lolos seleksi masuk TNI, dan salah satuya adalah anak kandungnya sendiri.
Anaknya dinyatakan tidak lolos oleh panitia seleksi masuk TNI karena dinyatakan , U4 Fistula Preakular, dan L4 Buta Warna Parsial.
Marselus sejak pagi pukul 06.00 WITA sudah berada di lapangan Asrama Tentara untuk menyaksikan anaknya tes lari, sit upa, restok dan juga tes mata.
Dia menyaksikan sendiri bagaimana anaknya melakukan tes buta warna, dan dari hasil tes anaknya jauh dari yang diharapkan, sehingga dia juga menyampaikan permohonan maaf.
Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang Brigjen TNI Joao Nunes pada awalnya menyampaikan akan memproses hukum Marselus karena telah menyampaikan hal tidak benar bahkan mengancam akan mengirim surat ke Presiden dan juga ke Panglima TNI untuk memecat Danrem.
Namun pada akhirnya Danrem juga menerima permohonan maaf dari Marselus dan meminta tidak lagi membuat kegaduhan yang tidak sesuai fakta.
"Saya akan proses hukum, kalau tidak bayar Rp5 miliar dan uangnya tidak saya terima tetapi dipakai bangun gereja, bangun masjid dan rumah ibadat lain di NTT," ujar Danrem saat berbincang dengan Marselus.
Karena Marselus tidak sanggup, Danrem kemudian menurunkan Harga menjadi Rp100 juta untuk membangun sebuah gereja. Tetapi tetap saja Marselus tak menyanggupi.
Diakhir Marselus diminta siapkan Rp50 juta untuk bangun satu unit rumah bagi warga tidak mampu, namun dia tidak menyanggupi.
"Kalau kamu tidak bisa semuanya, ya sudah saya maafkan," ujar Danrem sambal menjabat tangan dan berpelukan.