Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef A Nae Soi mengatakan keberadaan mobil laboratorium bergerak surveilans Polymerase Chain Reaction (PCR) bantuan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya dapat mempercepat pemeriksaan sample swab pasien COVID-19 di provinsi berbasis kepulauan ini.
"Pemerintah NTT berharap dengan adanya fasilitas laboratorium bergerak ini dapat mempercepat pemeriksaan sample swab pasien COVID-19 yang terus bertambah di NTT," kata Josef A Nae Soi saat meresmikan operasional satu unit mobil PCR bantuan BBTKLPP Surabaya di Rumah Sakit Jiwa, Naimata, Rabu, (17/2).
Menurut dia, NTT sudah memiliki alat PCR di RSUD Prof W.Z.Johannis Kupang yang mampu melakukan pemeriksaan terhadap 280 sample swab/hari dan RS pendukung Undana mencapai 65 sample swab/hari.
Sementara sample swab yang dikirim dari 22 kabupaten/kota di NTT kata Wagub, sangat banyak sehingga pemeriksaan yang dilakukan tim medis membutuhkan waktu lama.
"Kapasitas dua PCR itu sangat terbatas sehingga membutuhkan fasilitas pemeriksaan PCR tambahan untuk bisa melakukan pemeriksaan sample swab secara cepat. Pemerintah NTT sangat terbantu dengan adanya mobil PCR ini," katanya.
Menurut Wagub Josef Nae Soi, mobil PCR bantuan BBTKLP Surabaya memiliki kapasitas pemeriksaan sampai 200 sample swab dalam sehari.
"Keberadaan laboratorium ini bisa membantu pemerintah dalam mempercepat pemeriksaan sample swab dari berbagai daerah di NTT," katanya.
Baca juga: Enam daerah di NTT wajibkan tes COVID bagi pelaku perjalanan
Menurut dia, keberadaan mobil laboratorium PCR dapat membantu pemerintah NTT dalam mengidentifikasi kondisi pasien yang terpapar COVID-19 sehingga memudahkan tim medis melakukan penanganan terhadap pasien yang terinfeksi virus corona.
Sementara itu Kepala BBTKLPP Surabaya, Dr.Rosidi Roslan mengharapkan keberadaan mobil laboratorium bergerak surveilans ini dapat memenuhi ekspektasi pemerintah dan masyarakat Provinsi NTT.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef A Nae Soi (ketiga dari kanan) bersama Ketua DPRD NTT, Emy Nomleni (kedua dari kiri) saat menggunting pita sebagai tanda operasional mobil PCR untuk pemeriksaan sample swab pasien COVID-19, Rabu (17/2). (Antara/ Benny Jahang)
"Kami berharap keberadaan mobil ini bisa memenuhi harapan percepatan penyelesaian hasil laboratorium, bisa hanya satu sampai paling lama tiga hari saja. Tidak seperti saat ini yang harus menunggu sampai satu minggu," kata Rosidi.
Baca juga: NTT siapkan dua tempat karantina terpusat pasien COVID
Ia mengatakan, mobil Laboratorium Bergerak Surveilans tipe Predator sebagai jenis kendaraan taktis itu diperuntukkan sebagai Laboratorium Bergerak Surveilans Penyakit Menular.
Selain untuk pemeriksaan swab COVID-19 kata dia, juga mampu memeriksa TBC dan penyakit menular lain.
"Pemerintah NTT berharap dengan adanya fasilitas laboratorium bergerak ini dapat mempercepat pemeriksaan sample swab pasien COVID-19 yang terus bertambah di NTT," kata Josef A Nae Soi saat meresmikan operasional satu unit mobil PCR bantuan BBTKLPP Surabaya di Rumah Sakit Jiwa, Naimata, Rabu, (17/2).
Menurut dia, NTT sudah memiliki alat PCR di RSUD Prof W.Z.Johannis Kupang yang mampu melakukan pemeriksaan terhadap 280 sample swab/hari dan RS pendukung Undana mencapai 65 sample swab/hari.
Sementara sample swab yang dikirim dari 22 kabupaten/kota di NTT kata Wagub, sangat banyak sehingga pemeriksaan yang dilakukan tim medis membutuhkan waktu lama.
"Kapasitas dua PCR itu sangat terbatas sehingga membutuhkan fasilitas pemeriksaan PCR tambahan untuk bisa melakukan pemeriksaan sample swab secara cepat. Pemerintah NTT sangat terbantu dengan adanya mobil PCR ini," katanya.
Menurut Wagub Josef Nae Soi, mobil PCR bantuan BBTKLP Surabaya memiliki kapasitas pemeriksaan sampai 200 sample swab dalam sehari.
"Keberadaan laboratorium ini bisa membantu pemerintah dalam mempercepat pemeriksaan sample swab dari berbagai daerah di NTT," katanya.
Baca juga: Enam daerah di NTT wajibkan tes COVID bagi pelaku perjalanan
Menurut dia, keberadaan mobil laboratorium PCR dapat membantu pemerintah NTT dalam mengidentifikasi kondisi pasien yang terpapar COVID-19 sehingga memudahkan tim medis melakukan penanganan terhadap pasien yang terinfeksi virus corona.
Sementara itu Kepala BBTKLPP Surabaya, Dr.Rosidi Roslan mengharapkan keberadaan mobil laboratorium bergerak surveilans ini dapat memenuhi ekspektasi pemerintah dan masyarakat Provinsi NTT.
"Kami berharap keberadaan mobil ini bisa memenuhi harapan percepatan penyelesaian hasil laboratorium, bisa hanya satu sampai paling lama tiga hari saja. Tidak seperti saat ini yang harus menunggu sampai satu minggu," kata Rosidi.
Baca juga: NTT siapkan dua tempat karantina terpusat pasien COVID
Ia mengatakan, mobil Laboratorium Bergerak Surveilans tipe Predator sebagai jenis kendaraan taktis itu diperuntukkan sebagai Laboratorium Bergerak Surveilans Penyakit Menular.
Selain untuk pemeriksaan swab COVID-19 kata dia, juga mampu memeriksa TBC dan penyakit menular lain.