Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, Eirene Ate, mengatakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di daerah itu dilakukan secara terpusat pada beberapa puskemas guna mengatasi kekurangan tenaga dokter di setiap puskesmas.

"Kami membagi wilayah pelayanan vaksinasi dipusatkan pada beberapa puskemas saja, karena dari 36 puskemas di TTS tidak semua dilengkapi tenaga dokter," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin (22/2)

Ia menjelaskan pemberian vaksinasi memang tidak hanya dilakukan dokter, namun juga oleh perawat maupun bidan. Namun penanggung jawab vaksinasi harus seorang dokter sehingga dilakukan terpusat pada beberapa titik yang pelayanan masing-masing mencakup beberapa puskemas.

Eirene mengatakan selain untuk menyiasati kekurangan tenaga dokter, langkah ini dilakukan untuk mengatasi kendala lain yang dihadapi di lapangan, seperti tidak adanya fasilitas rantai dingin (cold chain) di setiap puskemas.

Baca juga: Takut divaksin, puluhan warga di Alor panik dan kabur ke hutan
Baca juga: 24.320 orang nakes di NTT telah divaksin COVID-19

Selain itu untuk mengantisipasi kendala persoalan pasokan listrik maupun jaringan internet mengingat laporan vaksinasi juga dilakukan secara daring, selain secara manual.

"Karena itu kami bagi wilayah pelayanan, misalnya tiga puskemas dipusatkan di satu puskemas agar vaksinasi bisa berjalan cepat dan lancar," katanya.

Mengenai realisasi vaksinasi COVID-19, Eirene mengatakan hingga Sabtu (20/2), persentase tenaga kesehatan di Timor Tengah Selatan yang sudah divaksin sebanyak 79 persen dari total sasaran 1.560 orang.

"Vaksinasi tahap pertama difokuskan tenaga medis baik ASN maupun non-ASN, semantara ASN yang umum belum divaksin," katanya.

Sementara itu jumlah masyarakat berusia 18-59 tahun di Timor Tengah Selatan yang menjadi sasaran penerima vaksin COVID-19 sebanyak 255.507 orang.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024