Kupang (ANTARA) - PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Kupang menutup sementara dua rute penyeberangan antarpulau di NTT dampak dari cuaca buruk di perairan provinsi berbasis kepulauan itu.

"Ada dua rute yang kita tutup sementara hari ini akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan NTT," kata General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang Cuk Priyatno kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (23/2).

Hal ini disampaikan berkaitan dengan dampak dari cuaca buruk dan adanya peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Kupang soal potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan di NTT.

Priyatno mengatakan dua rute yang ditutup sementara itu antara lain Kupang-Kalabahi (Alor) dengan KMP Inerie II dan Kupang-Lewoleba-Adonara (Flores Timur) yang dilayani oleh KMP Ranaka.

"Penutupan sementara ini akan berlaku mulai Selasa (23/2) sampai dengan Jumat (26/2)," tambah dia.

Namun ujar dia pembukaan kembali rute penyeberangan juga tergantung dari kondisi cuaca di perairan NTT saat ini.

BMKG stasiun Meteorologi Kupang pada Selasa (23/2) pagi telah mengeluarkan surat edaran peringatan dini soal gelombang tinggi di perairan NTT yang dapat mengancam antivitas pelayaran.

Berdasarkan data dari BMKG potensi gelombang tinggi berkisar dari 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di perairan utara Flores, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian Timur.

Disamping itu juga berpotensi terjadi di Laut Sawu, Selat Ombai, perairab Selatan Kupang-Rote dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.

Tak hanya itu gelombang tinggi berkisar dari 2,5 hingga 3,5 meter juga berpotensi terjadi di selat Sumba bagian barat dan Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu.

Baca juga: KMP Fery berbobot 3,8 ribu GT layani NTT

Baca juga: ASDP tambah frekuensi pelayaran Kupang-Amfoang

Peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG stasiun Meteorologi Kupang itu akan mulai berlaku pada Selasa (23/2) pukul 20.00 wita sampai dengan Rabu (24/2) besok pukul 08.00 Wita.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024