Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong pemerintah daerah (Pemda) agar memperhatikan sumber daya manusia supaya talenta digital dapat menjadi pelaku utama transformasi digital di Indonesia.
"Pengembangan sumber daya manusia digital, sesuai arahan Presiden Joko Widodo merupakan pekerjaan utama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia digital ini pekerjaan besar harus kita lakukan bersama-sama," Menteri Kominfo Johnny G.Plate dalam Rapat Kerja Nasional Akselerasi Transformasi Digital: Pengembangan SDM melalui Program Literasi Digital, Kamis, (25/2).
Dalam hal pemerintahan daerah, Kominfo mendorong Pemerintah Daerah untuk mendukung pelatihan, baik di tingkat menengah maupun lanjut, mengenai berbagai program digital, termasuk smart city.
Pertemuan tersebut membahas pengembangan SDM digital tingkat dasar yaitu melalui literasi digital.
"Gerakan yang paling dasar menyoal pengembangan SDM Indonesia. Hal itu untuk memperkenalkan keahlian dasar kepada masyarakat agar siap bertransformasi dari aktivitas di ruang fisik ke ruang digital," kata Johnny.
Dukungan pemerintah untuk edukasi ini diwujudkan dalam Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, yang sejak berdiri pada 2017 lalu telah menjangkau 75 warganet melalui berbagai pelatihan.
Literasi digital selain memahami ruang digital juga berfungsi untuk mendukung usaha mikro, kecil dan menengah serta ultra mikro untuk masuk ke platform digital demi mendukung bisnis mereka.
Menurut data Kominfo, saat ini sekitar 30 juta UMKM sudah masuk ruang digital, ditargetkan 64 juta UMKM dan UMi berjualan online pada 2024.
"On boarding ini penting sekali dan untuk itu, gerakan nasional literasi digital berada pada posisi yang sangat strategis untuk melakukan literasi digital," kata Johnny.
Sementara untuk pelatihan digital tingkat menengah dan lanjut, kementerian memiliki program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy.
Tahun ini, ada 100.000 kuota dalam program DTS untuk pelatihan, antara lain komputasi awan, big data, kecerdasan buatan, augmented reality dan virtual reality.
Untuk tingkat lanjut, program DLA akan memberikan pelatihan secara online dari para pendiri perusahaan rintisan, yang dinilai penting untuk mendukung smart city.
Baca juga: Kominfo segera memblokir situs Tiktokcash
Baca juga: Kominfo dan Kemendikbud ajak masyarakat waspada "phising"
"Pengembangan sumber daya manusia digital, sesuai arahan Presiden Joko Widodo merupakan pekerjaan utama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia digital ini pekerjaan besar harus kita lakukan bersama-sama," Menteri Kominfo Johnny G.Plate dalam Rapat Kerja Nasional Akselerasi Transformasi Digital: Pengembangan SDM melalui Program Literasi Digital, Kamis, (25/2).
Dalam hal pemerintahan daerah, Kominfo mendorong Pemerintah Daerah untuk mendukung pelatihan, baik di tingkat menengah maupun lanjut, mengenai berbagai program digital, termasuk smart city.
Pertemuan tersebut membahas pengembangan SDM digital tingkat dasar yaitu melalui literasi digital.
"Gerakan yang paling dasar menyoal pengembangan SDM Indonesia. Hal itu untuk memperkenalkan keahlian dasar kepada masyarakat agar siap bertransformasi dari aktivitas di ruang fisik ke ruang digital," kata Johnny.
Dukungan pemerintah untuk edukasi ini diwujudkan dalam Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, yang sejak berdiri pada 2017 lalu telah menjangkau 75 warganet melalui berbagai pelatihan.
Literasi digital selain memahami ruang digital juga berfungsi untuk mendukung usaha mikro, kecil dan menengah serta ultra mikro untuk masuk ke platform digital demi mendukung bisnis mereka.
Menurut data Kominfo, saat ini sekitar 30 juta UMKM sudah masuk ruang digital, ditargetkan 64 juta UMKM dan UMi berjualan online pada 2024.
"On boarding ini penting sekali dan untuk itu, gerakan nasional literasi digital berada pada posisi yang sangat strategis untuk melakukan literasi digital," kata Johnny.
Sementara untuk pelatihan digital tingkat menengah dan lanjut, kementerian memiliki program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy.
Tahun ini, ada 100.000 kuota dalam program DTS untuk pelatihan, antara lain komputasi awan, big data, kecerdasan buatan, augmented reality dan virtual reality.
Untuk tingkat lanjut, program DLA akan memberikan pelatihan secara online dari para pendiri perusahaan rintisan, yang dinilai penting untuk mendukung smart city.
Baca juga: Kominfo segera memblokir situs Tiktokcash
Baca juga: Kominfo dan Kemendikbud ajak masyarakat waspada "phising"