Kupang (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, mencatat produksi perikanan tangkap di daerah itu terus bertambah mencapai hingga 19.000 ton pada 2020 dibandingkan produksi tahun-tahun sebelumnya di bawah 18.000 ton.
"Sumber daya perikanan di Sikka cukup melimpah dengan produksi yang tercatat bertambah di 2020 mencapai 18.000- 19.000 ton," kata Kepala DKP Sikka Paulus Bangkur dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (3/3).
Kegiatan produksi perikanan tangkap di kabupaten yang berada di Pulau Flores itu dilakukan oleh sekitar 5.085 rumah tangga perikanan yang menghasilkan produk ikan segar untuk dikonsumsi maupun dipasarkan.
Paulus menjelaskan, sebagian hasil produksi juga dipasarkan untuk memenuhi permintaan kabupaten lainnya di daratan Pulau Flores.
"Seperti pada 2020 kami mencatat sekitar 1.000 ton ikan dipasok dari Sikka untuk lintaskabupaten di Flores," katanya.
Paulus mengatakan pemerintah daerah dengan programnya terus mendorong peningkatan produktivitas sektor perikanan mengingat dari 147 desa di Sikka, terdapat 66 desa di antaranya yang berada di pesisir laut yang memiliki akses langsung dengan sumber daya perikanan.
Sektor perikanan, kata dia juga terbukti dapat menggerakkan roda perekonomian di Sikka dengan kontribusinya terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) mencapai hingga 12 persen.
Paulus menjelaskan, selain mendorong produktivitas perikanan tangkap, pihaknya juga fokus dalam menumbuhkan usaha pengolahan produk perikanan yang mulai dikerjakan beberapa pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerah itu.
"Sudah ada usaha pengolahan produk perikanan menghasilkan dendeng, abon, bakso, dan seterusnya sehingga ke depan terus didorong untuk bertumbuh karena produk bisa memberikan nilai tambah lebih kalau diolah dalam bentuk lainnya," katanya.
Baca juga: Polisi tangkap lima nelayan Sikka terkait bahan peledak
Baca juga: Sikka siapkan belasan UKMK olah ikan masuk pasar lokal
"Sumber daya perikanan di Sikka cukup melimpah dengan produksi yang tercatat bertambah di 2020 mencapai 18.000- 19.000 ton," kata Kepala DKP Sikka Paulus Bangkur dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (3/3).
Kegiatan produksi perikanan tangkap di kabupaten yang berada di Pulau Flores itu dilakukan oleh sekitar 5.085 rumah tangga perikanan yang menghasilkan produk ikan segar untuk dikonsumsi maupun dipasarkan.
Paulus menjelaskan, sebagian hasil produksi juga dipasarkan untuk memenuhi permintaan kabupaten lainnya di daratan Pulau Flores.
"Seperti pada 2020 kami mencatat sekitar 1.000 ton ikan dipasok dari Sikka untuk lintaskabupaten di Flores," katanya.
Paulus mengatakan pemerintah daerah dengan programnya terus mendorong peningkatan produktivitas sektor perikanan mengingat dari 147 desa di Sikka, terdapat 66 desa di antaranya yang berada di pesisir laut yang memiliki akses langsung dengan sumber daya perikanan.
Sektor perikanan, kata dia juga terbukti dapat menggerakkan roda perekonomian di Sikka dengan kontribusinya terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) mencapai hingga 12 persen.
Paulus menjelaskan, selain mendorong produktivitas perikanan tangkap, pihaknya juga fokus dalam menumbuhkan usaha pengolahan produk perikanan yang mulai dikerjakan beberapa pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerah itu.
"Sudah ada usaha pengolahan produk perikanan menghasilkan dendeng, abon, bakso, dan seterusnya sehingga ke depan terus didorong untuk bertumbuh karena produk bisa memberikan nilai tambah lebih kalau diolah dalam bentuk lainnya," katanya.
Baca juga: Polisi tangkap lima nelayan Sikka terkait bahan peledak
Baca juga: Sikka siapkan belasan UKMK olah ikan masuk pasar lokal