Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat meminta pihakperbankan di NTTdapatmerancang program-program yang mampu memperkuat pertumbuhan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam mengisi rantai pasokan komoditi.
"Pihak perbankan perlu mendesain program untuk UMKM juga bisa bertumbuh dengan kuat mengisi supply chain komoditi yang saat ini masih datang dari Jawa," katanya dalam siaran pers Biro Humas Setda NTT yang diterima di Kupang, Kamis, (18/3).
Ia mengatakan saat ini sektor pariwisata menjadi penggerak utama pembangunan di NTT, maka sudah seharusnya perbankan berperan mengisi rantai pasokan kebutuhan melalui pemberdayaan UMKM di provinsi berbasiskan kepulauan ini.
Gubernur Viktor mencontohkan seperti bagaimana UMKM bisa menghasilkan pakan ternak sendiri.
Menurut dia, dalam satu tahun NTT mengeluarkan biaya sedikitnya Rp1,8 triliun untuk mendatangkan pakan ternak dari Pulau Jawa.
"Kita sudah miskin tapi masih menyumbang dan sumbangannya karena terpaksa," katanya.
Selain pakan, lanjut dia program penguatan yang dibutuhkan seperti bagaimana UMKM juga bisa mempunyai produk sapi Wagyu yang baik atau pun mengisi kekurangan seperti telur dan daging ayam yang saat ini masih menjadi masalah.
Gubernur juga mengajak pihak perbankan agar bersinergi dengan pemerintah daerah dalam memutus mata rantai kemiskinan di NTT dengan cara ikut berperan dalam menyiapkan rantai pasokan komoditi secara baik.
Baca juga: Gubernur Laiskodat tinjau vaksinasi bagi jurnalis
Ia mengatakan dengan memperkuat UMKM untuk mengisi rantai pasokan komoditi maka akan membentuk basis ekonomi kerakyatan yang kuat sehingga menjadi identitas ekonomi NTT yang diharapkan menjadi penyangga perekonomian nasional.
Baca juga: Gubernur resmikan pelayaran perdana kapal ASDP KMP Jatra 1
"Ekonomi rakyat adalah ekonomi yang tumbuh dari rakyat, dan dibiayai oleh rakyat itu sendiri yang nantinya akan menjadi penyangga kekuatan ekonomi nasional," katanya.
"Pihak perbankan perlu mendesain program untuk UMKM juga bisa bertumbuh dengan kuat mengisi supply chain komoditi yang saat ini masih datang dari Jawa," katanya dalam siaran pers Biro Humas Setda NTT yang diterima di Kupang, Kamis, (18/3).
Ia mengatakan saat ini sektor pariwisata menjadi penggerak utama pembangunan di NTT, maka sudah seharusnya perbankan berperan mengisi rantai pasokan kebutuhan melalui pemberdayaan UMKM di provinsi berbasiskan kepulauan ini.
Gubernur Viktor mencontohkan seperti bagaimana UMKM bisa menghasilkan pakan ternak sendiri.
Menurut dia, dalam satu tahun NTT mengeluarkan biaya sedikitnya Rp1,8 triliun untuk mendatangkan pakan ternak dari Pulau Jawa.
"Kita sudah miskin tapi masih menyumbang dan sumbangannya karena terpaksa," katanya.
Selain pakan, lanjut dia program penguatan yang dibutuhkan seperti bagaimana UMKM juga bisa mempunyai produk sapi Wagyu yang baik atau pun mengisi kekurangan seperti telur dan daging ayam yang saat ini masih menjadi masalah.
Gubernur juga mengajak pihak perbankan agar bersinergi dengan pemerintah daerah dalam memutus mata rantai kemiskinan di NTT dengan cara ikut berperan dalam menyiapkan rantai pasokan komoditi secara baik.
Baca juga: Gubernur Laiskodat tinjau vaksinasi bagi jurnalis
Ia mengatakan dengan memperkuat UMKM untuk mengisi rantai pasokan komoditi maka akan membentuk basis ekonomi kerakyatan yang kuat sehingga menjadi identitas ekonomi NTT yang diharapkan menjadi penyangga perekonomian nasional.
Baca juga: Gubernur resmikan pelayaran perdana kapal ASDP KMP Jatra 1
"Ekonomi rakyat adalah ekonomi yang tumbuh dari rakyat, dan dibiayai oleh rakyat itu sendiri yang nantinya akan menjadi penyangga kekuatan ekonomi nasional," katanya.