Kupang (ANTARA) - Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan Bandara Kabir di Pulau Pantar, Kabupaten Alor, yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo mulai dilayani Maskapai Domonim Air pada April 2021.
"Kami tengah berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Udara, target kami April 2021 Bandara Pantar bisa digunakan karena permintaan masyarakat dan pemda setempat," kata Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka kepada Antara di Kupang, Sabtu, (20/3).
Bandara Pantar yang memiliki panjang landasan 900 meter dan lebar 30 meter itu, kata dia akan dilayani maskapai Dimonim Air dengan rute penerbangan Kupang-Pantar PP yang dijadwalkan sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Menurut dia, kehadiran bandara yang dibangun sejak 2014 dengan menelan biaya Rp103 miliar itu akan memberikan prospek yang bagus bagi kemajuan masyarakat khususnya di pulau tersebut.
Pulau Pantar saat ini memiliki satu bandara dengan pelabuhan feri serta pelabuhan laut sehingga memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat untuk menggunakan sarana transportasi yang ada untuk mendukung kegiatan perekonomian, perdagangan, sosial-budaya dan sebagainya.
Arus perpindahan manusia dan barang akan menjadi lancar sehingga kemajuan pembangunan daerah akan didorong menjadi lebih cepat.
"Ini tentu akan memberi nilai dan kemajuan di berbagai aspek karena masyarakat dapat bepergian ke mana saja melalui laut dan udara tanpa hambatan," katanya.
Baca juga: Presiden resmikan Bandara Pantar di Alor
Baca juga: Bandara Kabir di Alor buka isolasi pulau terluar
Isyak menambahkan pihaknya sebenarnya sudah memprogramkan penerbangan perintis di Bandara Pantar untuk tahun anggaran 2022.
Namun demikian karena permintaan masyarakat dan pemerintah daerah agar dipercepat sehingga pihaknya tengah berupaya melakukan koordinasi dengan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan agar bisa segera beroperasi dengan target mulai April 2021.
"Kami tengah berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Udara, target kami April 2021 Bandara Pantar bisa digunakan karena permintaan masyarakat dan pemda setempat," kata Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka kepada Antara di Kupang, Sabtu, (20/3).
Bandara Pantar yang memiliki panjang landasan 900 meter dan lebar 30 meter itu, kata dia akan dilayani maskapai Dimonim Air dengan rute penerbangan Kupang-Pantar PP yang dijadwalkan sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Menurut dia, kehadiran bandara yang dibangun sejak 2014 dengan menelan biaya Rp103 miliar itu akan memberikan prospek yang bagus bagi kemajuan masyarakat khususnya di pulau tersebut.
Pulau Pantar saat ini memiliki satu bandara dengan pelabuhan feri serta pelabuhan laut sehingga memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat untuk menggunakan sarana transportasi yang ada untuk mendukung kegiatan perekonomian, perdagangan, sosial-budaya dan sebagainya.
Arus perpindahan manusia dan barang akan menjadi lancar sehingga kemajuan pembangunan daerah akan didorong menjadi lebih cepat.
"Ini tentu akan memberi nilai dan kemajuan di berbagai aspek karena masyarakat dapat bepergian ke mana saja melalui laut dan udara tanpa hambatan," katanya.
Baca juga: Presiden resmikan Bandara Pantar di Alor
Baca juga: Bandara Kabir di Alor buka isolasi pulau terluar
Isyak menambahkan pihaknya sebenarnya sudah memprogramkan penerbangan perintis di Bandara Pantar untuk tahun anggaran 2022.
Namun demikian karena permintaan masyarakat dan pemerintah daerah agar dipercepat sehingga pihaknya tengah berupaya melakukan koordinasi dengan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan agar bisa segera beroperasi dengan target mulai April 2021.