Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang Nusa Tenggara Timur siap mengajukan motif tenun ikat bunga sepe untuk masuk dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Labuan Bajo pada Juni 2021.
"Saat ini tenun ikat dengan motif bunga sepe milik Kota Kupang sudah mendapatkan hak kekayaan intelektual dari Kemenkuham, oleh karena itu kita akan coba usulkan untuk itu," kata Wali Kota Kupang Jefry Riwu Kore kepada wartawan di Kupang, Senin, (22/3).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan dorongan dari Pemerintah Kota Kupang dalam hal mengajak masyarakat untuk mencintai produk-produk Indonesia dengan mensukseskan program Gernas BBI.
Politisi Demokrat itu menambahkan bahwa bunga sepe akan menjadi salah satu ikon dari Kota Kupang, sehingga ketika orang mendengar Kota Kupang maka dibenak mereka akan muncul bunga sepe.
"Oleh karena itulah sebagai bagian dari memperkenalkan motif Sepe ini kita akan ikut serta dan hadirkan motif ini," tambah dia.
Menurut dia, adanya motif Sepe ini juga berkat bantuan dari Badan Ekonomi Kreatif yang mendukung dengan warna-warna yang bagus sehingga indah dipandang mata saat digunakan.
Lebih lanjut Ketua Dekranasda Kota Kupang,Hilda Riwu Kore-Manafe selaku pencipta motif tenun ikat sepe mengungkapkan awal dirinya terinspirasi dari bunga flamboyan atau sepe yang dianggapnya unik.
"Sepe merupakan bunga yang mempunyai keunikan tersendiri karena bunga sepe hadir di Kota Kupang hanya pada bulan September hingga Desember yang menggambarkan Natal akan tiba," ungkapnya.
Sementara kabupaten lainnya di NTT telah memiliki tenunan khas sendiri lengkap dengan aksesorisnya.
"Kami bertekad agar Kota Kupang memiliki motif khas tenun ikat Kota Kupang dan bunga sepe sangat unik karena hanya berbunga menjelang perayaan Hari Raya Natal. Hal ini unik sekali dan menginsiprasi kami untuk menjadikan sepe sebagai ikon Kota Kupang,” kata Hilda Manafe.
Lebih lanjut Jefry menambahkan bahwa dirinya mengapresiasi Bank Indonesia dan Dekranasda NTT yang sudah mengelar kegiatan Festival Exotic Tenun NTT 2021 yang tentu saja akan mendukung para penenun untuk tetap berkreasi di tengah pandemi COVID-19 ini.
Baca juga: 960 tenun ikat NTT dipamerkan dalam FET 2021
Baca juga: BOPLBF manfaatkan Gernas BBI kampanye Bangga Buatan Floratama
"Kita tahu sendiri selama pandemi ini para pelaku UMKM khususnya para penenun kita pemasukannya berkurang, nah kita harapkan dengan adanya kegiatan ini dapat membantu para penenun kita dan pelaku UMKM untuk terus bisa berjualan," tambah dia.
"Saat ini tenun ikat dengan motif bunga sepe milik Kota Kupang sudah mendapatkan hak kekayaan intelektual dari Kemenkuham, oleh karena itu kita akan coba usulkan untuk itu," kata Wali Kota Kupang Jefry Riwu Kore kepada wartawan di Kupang, Senin, (22/3).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan dorongan dari Pemerintah Kota Kupang dalam hal mengajak masyarakat untuk mencintai produk-produk Indonesia dengan mensukseskan program Gernas BBI.
Politisi Demokrat itu menambahkan bahwa bunga sepe akan menjadi salah satu ikon dari Kota Kupang, sehingga ketika orang mendengar Kota Kupang maka dibenak mereka akan muncul bunga sepe.
"Oleh karena itulah sebagai bagian dari memperkenalkan motif Sepe ini kita akan ikut serta dan hadirkan motif ini," tambah dia.
Menurut dia, adanya motif Sepe ini juga berkat bantuan dari Badan Ekonomi Kreatif yang mendukung dengan warna-warna yang bagus sehingga indah dipandang mata saat digunakan.
Lebih lanjut Ketua Dekranasda Kota Kupang,Hilda Riwu Kore-Manafe selaku pencipta motif tenun ikat sepe mengungkapkan awal dirinya terinspirasi dari bunga flamboyan atau sepe yang dianggapnya unik.
"Sepe merupakan bunga yang mempunyai keunikan tersendiri karena bunga sepe hadir di Kota Kupang hanya pada bulan September hingga Desember yang menggambarkan Natal akan tiba," ungkapnya.
Sementara kabupaten lainnya di NTT telah memiliki tenunan khas sendiri lengkap dengan aksesorisnya.
"Kami bertekad agar Kota Kupang memiliki motif khas tenun ikat Kota Kupang dan bunga sepe sangat unik karena hanya berbunga menjelang perayaan Hari Raya Natal. Hal ini unik sekali dan menginsiprasi kami untuk menjadikan sepe sebagai ikon Kota Kupang,” kata Hilda Manafe.
Lebih lanjut Jefry menambahkan bahwa dirinya mengapresiasi Bank Indonesia dan Dekranasda NTT yang sudah mengelar kegiatan Festival Exotic Tenun NTT 2021 yang tentu saja akan mendukung para penenun untuk tetap berkreasi di tengah pandemi COVID-19 ini.
Baca juga: 960 tenun ikat NTT dipamerkan dalam FET 2021
Baca juga: BOPLBF manfaatkan Gernas BBI kampanye Bangga Buatan Floratama
"Kita tahu sendiri selama pandemi ini para pelaku UMKM khususnya para penenun kita pemasukannya berkurang, nah kita harapkan dengan adanya kegiatan ini dapat membantu para penenun kita dan pelaku UMKM untuk terus bisa berjualan," tambah dia.