Kupang (ANTARA) - KeuskupanLarantuka meniadakan perayaanprosesi Jumat Agung untuk menyambut Hari Raya Paskah di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang jatuh pada Jumat, 2 April 2021.

Vikaris Jenderal Keuskupan Larantuka RD Gabriel Unto da Silva saat dihubungi dari Kupang, Senin, menjelaskan, prosesi Jumat Agung tahun ini terpaksaditiadakan, karena penularan COVID-19 belum reda.

"Jadi prosesi Jumat Agung atau perayaan devosi ditiadakan, sedangkan perayaan liturgi biasa tetap dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan," katanya menjelaskan prosesi melalui lut ini melibbatkan ratusan kpal motor dgn diikuti ribuan orang'

Prosesi Jumat Agung, yang dimulai dariperarakan  patung Yesus, melalui laut dari pantai:Rowidoingga mendarat di denpan istana raja larantuka di pohon sirih larantuka
Sebagaimana tahun lalu, Keuskupan Larantuka tahun ini meniadakan pelaksanaan prosesi tersebut guna mencegah penularan COVID-19.

"Selama ini yang istimewa karena ada ritual Jumat Agung, tapi kali ini kita batalkan karena kondisi pandemi ini, dan umat juga sudah siap untuk itu," kata Gabriel.

Namun, ia mengatakan, liturgi selama masa pekan suci semana santa) tetap berjalan seperti biasa  dengnan tetap mengacu pada protokol kesehatan.

elaksanaan di lapangan kita serahkan kepada pastor-pastor paroki bekerja sama dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dan pihak terkait setempat," katanya.

Gabriel menekankan bahwa gereja menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dalam setiap pelaksanaan kegiatan.

Baca juga: Jumat Agung sudah jadi event rohani nasional
























0













































































elaksanaan di lapangan kita serahkan kepada pastor-pastor paroki bekerja sama dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dan pihak terkait setempat," katanya.

Gabriel menekankan bahwa gereja menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dalam setiap pelaksanaan kegiatan.

Baca juga: Jumat Agung sudah jadi event rohani nasional

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024