Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur, Inspektur Jenderal Polisi Lotharia Latif, memerintahkan seluruh personelnya untuk meningkatkan pengamanan baik di Markas Polda NTT, Polres dan Polsek, setelah ada penyerangan seseorang di Markas Besar Kepolisian Indonesia, di Jakarta.
"Polda NTT terus meningkatkan pengamanan di markas dan pengamanan personel baik di Polda Polres dan Polsek," katanya di Kupang Rabu, (31/3) malam.
Latif tak ingin kecolongan sehingga peningkatan pengamanan sangat diperlukan baik di markas Polda NTT dan di seluruh wilayah NTT.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap terus menjaga kamtibmas dan segera menyampaikan ke anggota Polri bila ada hal-hal yg mencurigakan di sekitar lingkungannya. "Bila ada berita-berita yang tidak benar agar konfirmasi dulu dengan baik ke aparat di lapangan," tambah dia.
Sampai dengan saat ini ujar dia, Provinsi NTT dalam keadaan yang kondusif. Masyarakat juga diminta tetap melakukan aktivitas seperti biasa namun tetap waspada.
Sebelumnya, polisi menembak orang tidak dikenal yang dapat masuk ke dalam salah satu gedung di Markas Besar Kepolisian Indonesia, Jakarta, sekitar pukul 16.30 WIB Rabu.
Berdasarkan video amatir yang diterima ANTARA, OTK yang kemudian diinformasikan adalah perempuan dan berbusana baju kurung serba hitam dan biru telah terkapar di aspal. Di video itu terpampang bahwa orang itu sempat berjalan ke sana-sini tanpa ada halangan apapun dari polisi yang ada di bangunan di dekat dia berdiri dan berjalan-jalan itu.
Laporan dari lapangan terdengar suara tembakan sebanyak 6-7 kali di Markas Besar Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia di Jakarta.
Baca juga: Mabes Polri diserang terduga teroris
Pewarta ANTARA yang berada di sekitar lokasi kejadian mendengarkan suara tembakan dari dalam Markas Besar Kepolisian Indonesia dan saat ini instalasi itu dijaga ketat, termasuk juga rumah dinas kepala Kepolisian Indonesia yang lokasinya tidak terlalu jauh dari kompleks gedung itu.
"Polda NTT terus meningkatkan pengamanan di markas dan pengamanan personel baik di Polda Polres dan Polsek," katanya di Kupang Rabu, (31/3) malam.
Latif tak ingin kecolongan sehingga peningkatan pengamanan sangat diperlukan baik di markas Polda NTT dan di seluruh wilayah NTT.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap terus menjaga kamtibmas dan segera menyampaikan ke anggota Polri bila ada hal-hal yg mencurigakan di sekitar lingkungannya. "Bila ada berita-berita yang tidak benar agar konfirmasi dulu dengan baik ke aparat di lapangan," tambah dia.
Sampai dengan saat ini ujar dia, Provinsi NTT dalam keadaan yang kondusif. Masyarakat juga diminta tetap melakukan aktivitas seperti biasa namun tetap waspada.
Sebelumnya, polisi menembak orang tidak dikenal yang dapat masuk ke dalam salah satu gedung di Markas Besar Kepolisian Indonesia, Jakarta, sekitar pukul 16.30 WIB Rabu.
Berdasarkan video amatir yang diterima ANTARA, OTK yang kemudian diinformasikan adalah perempuan dan berbusana baju kurung serba hitam dan biru telah terkapar di aspal. Di video itu terpampang bahwa orang itu sempat berjalan ke sana-sini tanpa ada halangan apapun dari polisi yang ada di bangunan di dekat dia berdiri dan berjalan-jalan itu.
Laporan dari lapangan terdengar suara tembakan sebanyak 6-7 kali di Markas Besar Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia di Jakarta.
Baca juga: Mabes Polri diserang terduga teroris
Pewarta ANTARA yang berada di sekitar lokasi kejadian mendengarkan suara tembakan dari dalam Markas Besar Kepolisian Indonesia dan saat ini instalasi itu dijaga ketat, termasuk juga rumah dinas kepala Kepolisian Indonesia yang lokasinya tidak terlalu jauh dari kompleks gedung itu.