Kupang (ANTARA) - Saluran utama air bendungan Tilong di Kabupaten Kupang, yang terputus akibat badai Seroja saat ini masih diperbaiki, kata Kepala Badan Layanan Umum Daerah Sistem Persediaan Air Minum Provinsi Nusa Tenggara Timur Erasmus Jogo.
"Saluran utama air Bendungan Tilong masih dalam perbaikan, ditargetkan akhir Mei mendatang sudah bisa beroperasi lagi," katanya ketika dihubungi di Kupang, Senin, (17/5).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan penanganan dampak kerusakan saluran air Bendungan Tilong akibat badai siklon tropis Seroja yang melanda Nusa Tenggara Timur pada 4-5 April 2021.
Badai Seroja mengakibatkan tanah longsor yang merusak infrastruktur dua pipa saluran utama air yang tersambung langsung dari Bendungan Tilong.
Kerusakan ini berdampak pada macetnya saluran air untuk sekitar 17-an ribu sambungan rumah atau setara 103 ribu jiwa.
Selain itu juga berdampak pada pasokan air untuk kebutuhan irigasi pertanian di Kabupaten Kupang mencapai lebih dari 500 hektare.
Erasmus mengatakan saat ini upaya perbaikan masih dilakukan di lapangan oleh pihak Balai Wilayah Sungai NTT.
"Jadi untuk sementara memang pasokan air bagi pelanggan kami maupun untuk irigasi belum beroperasi karena menunggu upaya perbaikan yang sedang berjalan," katanya.
Baca juga: Diterjang longsor, Dua pipa saluran utama air Bendungan Tilong putus
Ia berharap perbaikan infrastruktur vital tersebut segera selesai sehingga pasokan air untuk kebutuhan masyarakat bisa kembali lancar.
"Kerusakan ini memang perlu segera diperbaiki karena ini berhubungan dengan air bersih yang merupakan pelayanan dasar dan wajib," katanya.
"Saluran utama air Bendungan Tilong masih dalam perbaikan, ditargetkan akhir Mei mendatang sudah bisa beroperasi lagi," katanya ketika dihubungi di Kupang, Senin, (17/5).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan penanganan dampak kerusakan saluran air Bendungan Tilong akibat badai siklon tropis Seroja yang melanda Nusa Tenggara Timur pada 4-5 April 2021.
Badai Seroja mengakibatkan tanah longsor yang merusak infrastruktur dua pipa saluran utama air yang tersambung langsung dari Bendungan Tilong.
Kerusakan ini berdampak pada macetnya saluran air untuk sekitar 17-an ribu sambungan rumah atau setara 103 ribu jiwa.
Selain itu juga berdampak pada pasokan air untuk kebutuhan irigasi pertanian di Kabupaten Kupang mencapai lebih dari 500 hektare.
Erasmus mengatakan saat ini upaya perbaikan masih dilakukan di lapangan oleh pihak Balai Wilayah Sungai NTT.
"Jadi untuk sementara memang pasokan air bagi pelanggan kami maupun untuk irigasi belum beroperasi karena menunggu upaya perbaikan yang sedang berjalan," katanya.
Baca juga: Diterjang longsor, Dua pipa saluran utama air Bendungan Tilong putus
Ia berharap perbaikan infrastruktur vital tersebut segera selesai sehingga pasokan air untuk kebutuhan masyarakat bisa kembali lancar.
"Kerusakan ini memang perlu segera diperbaiki karena ini berhubungan dengan air bersih yang merupakan pelayanan dasar dan wajib," katanya.