Kupang (Antara NTT) - Komandan Lanud El Tari Kupang Kolonel Pnb Ronny Irianto Moningka, mengatakan TNI-AU sedang membangun satuan radar baru di Kahale, Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba untuk mendukung pengamanan wilayah udara di Nusa Tenggara Timur.
"Di Kahale sedang dibangun satuan radar baru, sudah ada lahan yang disiapkan pemerintah daerah setempat dan sudah dilakukan pemagaran," kata Kolonel Pnb Ronny Irianto Moningka di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan, untuk saat ini satu-satunya satuan radar yang aktif beroperasi memantau wilayah udara di provinsi setempat yakni satuan radar 226 yang beroperasi di wilayah Buraen, Kabupaten Kupang, Pulau Timor.
Namun, lanjutnya, satuan radar tersebut baru mencakup sebagian wilayah udara provinsi yang berbatasan darat dengan negara Timor Leste serta berbatasan laut dengan Australia itu.
"Radar di Buraen ini untuk menjaga ancaman yang masuk dari wilayah selatan, dan sudah diintegrasikan dengan radar Bandara El Tari dan bandara lainnya di NTT," katanya.
Sementara itu, lanjutnya, radar baru yang ditempatkan di Sumba Barat Daya memiliki radius yang bisa mencakup semua wilayah udara NTT.
Kolonel Pnb Ronny Moningka mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya untuk penyelesaian masalah lahan pembangunan radar baru dan sekarang sudah dilakukan pemagaran untuk mengamankan aset tersebut.
"Kemungkinan dua tahun ke depan radar sudah ditempatkaan di daerah itu sehingga seluruh wilayah udara NTT nantinya akan terpantau semuanya oleh radar pertahanan udara TNI-AU," katanya.
Ia menambahkan, kehadiran radar baru tersebut nantinya membuat pengawasan wilayah udara termasuk pemantauan aktivitas penerbangan yang menghubungkan 14 bandara aktif di NTT lebih maksimal.
"Sehingga peran TNI-AU untuk operasi militer perang maupun operasi militer selain perang juga akan lebih maksimal dalam menjaga keamanan udara," katanya.
"Di Kahale sedang dibangun satuan radar baru, sudah ada lahan yang disiapkan pemerintah daerah setempat dan sudah dilakukan pemagaran," kata Kolonel Pnb Ronny Irianto Moningka di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan, untuk saat ini satu-satunya satuan radar yang aktif beroperasi memantau wilayah udara di provinsi setempat yakni satuan radar 226 yang beroperasi di wilayah Buraen, Kabupaten Kupang, Pulau Timor.
Namun, lanjutnya, satuan radar tersebut baru mencakup sebagian wilayah udara provinsi yang berbatasan darat dengan negara Timor Leste serta berbatasan laut dengan Australia itu.
"Radar di Buraen ini untuk menjaga ancaman yang masuk dari wilayah selatan, dan sudah diintegrasikan dengan radar Bandara El Tari dan bandara lainnya di NTT," katanya.
Sementara itu, lanjutnya, radar baru yang ditempatkan di Sumba Barat Daya memiliki radius yang bisa mencakup semua wilayah udara NTT.
Kolonel Pnb Ronny Moningka mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya untuk penyelesaian masalah lahan pembangunan radar baru dan sekarang sudah dilakukan pemagaran untuk mengamankan aset tersebut.
"Kemungkinan dua tahun ke depan radar sudah ditempatkaan di daerah itu sehingga seluruh wilayah udara NTT nantinya akan terpantau semuanya oleh radar pertahanan udara TNI-AU," katanya.
Ia menambahkan, kehadiran radar baru tersebut nantinya membuat pengawasan wilayah udara termasuk pemantauan aktivitas penerbangan yang menghubungkan 14 bandara aktif di NTT lebih maksimal.
"Sehingga peran TNI-AU untuk operasi militer perang maupun operasi militer selain perang juga akan lebih maksimal dalam menjaga keamanan udara," katanya.