Kupang (ANTARA) - Waki Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi mengatakan pemerintah provinsi siap memfasilitasi terkait penanganan sejumlah masalah yang dialami para imigran asal Afganistan yang saat ini ditampung di Kota Kupang.
"Kalau teman-teman imigran mau pindah ke tempat yang lebih layak, tolong teman-teman cari argumentasi yang memudahkan teman-teman bisa pindah. Pemprov siap fasilitasi penanganan masalah ini, begitupun kalau teman-teman imigran mau jadi warga negara Indonesia, kita juga bisa bantu fasilitasi hal ini," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (20/5).
Ia mengatakan hal itu saat memediasi pertemuan antara pihak International Organization For Migration (IOM) dengan sejumlah perwakilan para imigran Afganistan di Kota Kupang.
Nae Soi mengatakan pemerintah provinsi akan mencarikan solusi terbaik terhadap sejumlah persoalan yang dihadapi para imigran seperti keinginan mereka untuk berpindah ke negara ketiga, mendapat tempat tinggal dan pendidikan yang layak, dan sebagainya.
"Saudara-saudara, warga negara apapun, namun karena sudah tinggal lama di Kupang, kami sudah anggap jadi penduduk NTT. Keluhan-keluhan itu akan kita carikan jalan keluar yang terbaik," katanya.
"Namun kita akan fasilitasi untuk cari win-win solution. Karena teman-teman dari IOM juga dibatasi dengan aturan."
Pemerintah provinsi, kata dia memang tidak bisa membantu banyak untuk menyiapkan settlement atau tempat tinggal yang layak bagi para imigran karena keterbatasan anggaran.
Baca juga: Pengungsi Afganistan kembali berunjuk rasa di depan kantor IOM
Nae Soi mengatakan akan mengkonsultasikan dengan pihak terkait lainnya untuk menyelesaikan persoalan berlarut-larut yang dihadapi para imigran.
Ia pun meminta waktu selama 14 hari untuk membicarakan persoalan ini secara lebih intensif dengan IOM dan pihak terkait lainnya.
Lebih lanjut Nae Soi juga meminta para imigran menyiapkan argumentasi yang lebih meyakinkan agar bisa disampaikan pemerintah provinsi ke berbagai pihak untuk menemukan jalan keluar yang tepat.
"Kita akan fasilitas kalau mau pindah ke tempat yang lebih layak. Kebetulan saya pernah kunjungi tempat penampungan yang sangat baik di Batam dan Tanggerang bersama Menteri Hukum dan HAM. Kalau mau jadi warga negara Indonesia juga kita bisa bantu fasilitasi. Kita pasti akan cari jalan keluar terbaiklah," katanya.
"Kalau teman-teman imigran mau pindah ke tempat yang lebih layak, tolong teman-teman cari argumentasi yang memudahkan teman-teman bisa pindah. Pemprov siap fasilitasi penanganan masalah ini, begitupun kalau teman-teman imigran mau jadi warga negara Indonesia, kita juga bisa bantu fasilitasi hal ini," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (20/5).
Ia mengatakan hal itu saat memediasi pertemuan antara pihak International Organization For Migration (IOM) dengan sejumlah perwakilan para imigran Afganistan di Kota Kupang.
Nae Soi mengatakan pemerintah provinsi akan mencarikan solusi terbaik terhadap sejumlah persoalan yang dihadapi para imigran seperti keinginan mereka untuk berpindah ke negara ketiga, mendapat tempat tinggal dan pendidikan yang layak, dan sebagainya.
"Saudara-saudara, warga negara apapun, namun karena sudah tinggal lama di Kupang, kami sudah anggap jadi penduduk NTT. Keluhan-keluhan itu akan kita carikan jalan keluar yang terbaik," katanya.
"Namun kita akan fasilitasi untuk cari win-win solution. Karena teman-teman dari IOM juga dibatasi dengan aturan."
Pemerintah provinsi, kata dia memang tidak bisa membantu banyak untuk menyiapkan settlement atau tempat tinggal yang layak bagi para imigran karena keterbatasan anggaran.
Baca juga: Pengungsi Afganistan kembali berunjuk rasa di depan kantor IOM
Nae Soi mengatakan akan mengkonsultasikan dengan pihak terkait lainnya untuk menyelesaikan persoalan berlarut-larut yang dihadapi para imigran.
Ia pun meminta waktu selama 14 hari untuk membicarakan persoalan ini secara lebih intensif dengan IOM dan pihak terkait lainnya.
Lebih lanjut Nae Soi juga meminta para imigran menyiapkan argumentasi yang lebih meyakinkan agar bisa disampaikan pemerintah provinsi ke berbagai pihak untuk menemukan jalan keluar yang tepat.
"Kita akan fasilitas kalau mau pindah ke tempat yang lebih layak. Kebetulan saya pernah kunjungi tempat penampungan yang sangat baik di Batam dan Tanggerang bersama Menteri Hukum dan HAM. Kalau mau jadi warga negara Indonesia juga kita bisa bantu fasilitasi. Kita pasti akan cari jalan keluar terbaiklah," katanya.