Kupang (Antara NTT) - Masyarakat Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur bergotong royong membangun jamban sehat bagi rumah tangga yang belum memilikinya, sebagai wujud kepedulian terhadap sesama dan kesetiakawanan sosial.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kupang Charles Banamtuan ketika dihubungi di Kupang, Minggu, membernarkannya dan mengatakan rasa solidaritas masyarakat terhadap sesamanya tampak masih tinggi di Kabupaten Kupang lewat semangat gotong royong itu.
Dalam tahun anggaran 2017, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,8 miliar untuk pengadaan sarana dan prasarana seperti bak penampung air, semen, closed, besi maupun batako dan pasir.
Skema bantuan tersebut kemudian dijabarkan pemerintah daerah Kabupaten Kupang dalam bentuk pembangunan jamban sehat sebanyak 1.390 unit bagi keluarga yang tidak mampu yang menyebar di 24 desa di enam wilayah kecamatan di Kabupaten Kupang.
Banamtuan menjelaskan dari 1.390 unit jamban yang akan dibangun tersebut, sebanyak 500 unit jamban di antaranya dibangun secara gotong royong oleh warga desa, sedang 890 unit lainnya oleh pemerintah daerah.
"Kita targetkan semua jamban sehat rampung dikerjakan pada akhir 2017. Kita mengapresiasi terhadap peran serta warga desa yang ikut membangunn jamban sehat dengan bergotong royong," katanya.
Enam kecamatan yang menjadi sasaran pembangunan jamban sehat di Kabupaten Kupang yaitu di Kecamatan Amfoang Utara, Amfoang Barat Laut, Amarasi, Kecamatan Kupang Timur, Kupang Tengah dan Fatuleu.
"Pembangunan jamban sehat dilaksanakan warga sedangkan secara teknis diawasi konsultan pengawasan dari pemerintah Kabupaten Kupang," ujarnya.
Ia mengatakan, pembangunan jamban sehat bagi masyarakat tidak mampu merupakan bagian dari proses penyadaran terhadap warga tentang pentingnya hidup sehat dengan tidak membuang hajat disembarangan tempat karena akan munculnya penyakit menular.
"Selama ini banyak warha yang membuang hajat di pantai dan hutan, tentu kita harapkan kebiasaan seperti itu tidak terjadi lagi karena fasilitas jamban yang sehat sudah dibangunan pemerintah," tegas Banamtuan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kupang Charles Banamtuan ketika dihubungi di Kupang, Minggu, membernarkannya dan mengatakan rasa solidaritas masyarakat terhadap sesamanya tampak masih tinggi di Kabupaten Kupang lewat semangat gotong royong itu.
Dalam tahun anggaran 2017, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,8 miliar untuk pengadaan sarana dan prasarana seperti bak penampung air, semen, closed, besi maupun batako dan pasir.
Skema bantuan tersebut kemudian dijabarkan pemerintah daerah Kabupaten Kupang dalam bentuk pembangunan jamban sehat sebanyak 1.390 unit bagi keluarga yang tidak mampu yang menyebar di 24 desa di enam wilayah kecamatan di Kabupaten Kupang.
Banamtuan menjelaskan dari 1.390 unit jamban yang akan dibangun tersebut, sebanyak 500 unit jamban di antaranya dibangun secara gotong royong oleh warga desa, sedang 890 unit lainnya oleh pemerintah daerah.
"Kita targetkan semua jamban sehat rampung dikerjakan pada akhir 2017. Kita mengapresiasi terhadap peran serta warga desa yang ikut membangunn jamban sehat dengan bergotong royong," katanya.
Enam kecamatan yang menjadi sasaran pembangunan jamban sehat di Kabupaten Kupang yaitu di Kecamatan Amfoang Utara, Amfoang Barat Laut, Amarasi, Kecamatan Kupang Timur, Kupang Tengah dan Fatuleu.
"Pembangunan jamban sehat dilaksanakan warga sedangkan secara teknis diawasi konsultan pengawasan dari pemerintah Kabupaten Kupang," ujarnya.
Ia mengatakan, pembangunan jamban sehat bagi masyarakat tidak mampu merupakan bagian dari proses penyadaran terhadap warga tentang pentingnya hidup sehat dengan tidak membuang hajat disembarangan tempat karena akan munculnya penyakit menular.
"Selama ini banyak warha yang membuang hajat di pantai dan hutan, tentu kita harapkan kebiasaan seperti itu tidak terjadi lagi karena fasilitas jamban yang sehat sudah dibangunan pemerintah," tegas Banamtuan.