Sumba Barat alokasikan Rp1, 6 miliar bangun jamban sekolah

id NTT,jamban sehat,jaman sekolah,sumba barat

Sumba Barat alokasikan Rp1, 6 miliar bangun jamban sekolah

Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Sumba Barat Lobu Ori (kiri). ANTARA/HO Humas INOVASI NTT

Kami harus mengakui tingkat ketersediaan sanitasi di sekolah dasar di Kabupaten Sumba Barat masih rendah...
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,6 miliar dari APBD II untuk mendukung Program Water, Sanitation and Hygiene (WASH) yakni penyediaan air, sanitasi dan kebersihan di berbagai sekolah dasar.

"Kami harus mengakui tingkat ketersediaan sanitasi di sekolah dasar di Kabupaten Sumba Barat masih rendah sehingga Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp1,6 miliar lebih untuk mendukung program WASH," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Sumba Barat Lobu Ori saat dihubungi dari Kupang, Minggu, (13/11/2022).

Lobu Ori mengatakan hal itu terkait adanya program Water, Sanitation and Hygiene (WASH) yakni Air, Sanitasi, dan Kebersihan Responsif Gender, Disability, Social Inclusion (GEDSI) yakni Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial di Sekolah Dasar di Sumba Barat oleh Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) NTT.

Ia mengatakan Kabupaten Sumba Barat memiliki 91 sekolah dasar namun yang memiliki jamban yang sehat hanya 30 sekolah sedangkan 61 sekolah lainnya belum memiliki jamban sehat.

Menurut dia ketersediaan jamban sehat merupakan salah satu persoalan yang mendasar dalam kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga ketersediaan jamban dan air bersih merupakan hal yang penting di setiap sekolah termasuk menyediakan jamban khusus untuk kaum disabilitas.

"Tidak semua sekolah di Sumba Barat memiliki akses air bersih. Hal itulah yang mendorong pemerintah mengalokasikan anggaran Rp1,6 miliar untuk pembangunan jamban dan ketersediaan air bersih di sekolah," kata Lobu Ori.

Dia menambahkan pihaknya telah memiliki program yaitu persoalan kebersihan serta mewajibkan siswa menanam tanaman produktif yang dapat dipanen untuk konsumsi para siswa dan masyarakat dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar sekolah.

Ia mengatakan dalam kegiatan pembangunan sektor pendidikan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat menggandeng Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) kerjasama Pemerintah Indonesia dan Australia.

"Kami sangat berharap lembaga INOVASI terus melakukan pendampingan terhadap kegiatan pendidikan di Sumba Barat karena memiliki manfaat yang sangat positif," kata Lobu Ori.

Baca juga: Bupati SBD apresiasi warga binaan Lapas Waikabubak

Sementara itu Yoan Wicitra dari INOVASI NTT mengatakan Pemerintah Sumba Barat memiliki komitmen yang besar dalam percepatan pembangunan sektor pendidikan.

Baca juga: SBD bentuk 100 kelompok petani klaster hortikultura

Menurut dia pada 2023 Pemerintah Kabupaten Sumba Barat telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung Program Water, Sanitation and Hygiene (WASH) yakni penyediaan air, sanitasi dan kebersihan yang Responsif Gender, Disability, Social Inclusion (GEDSI) yakni Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial di 24 sekolah dasar.