Kupang (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur karena mampu menggenjot penyerapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2021 hingga 25 persen pada Mei 2021.
"Kami mengapresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai yang mampu menggenjot penyerapan anggaran belanja yang sangat tinggi. Terima kasih pak Bupati Manggarai," kata Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dalam pertemuan bersama bupati/wali kota di Provinsi NTT di Kupang, Kamis, (3/6).
Tito Karnavian mengatakan, Pemerintah Pusat baik Kementerian Keuangan dan Kemendagri secara rutin memonitor semua pergerakan anggaran yang dikelola pemerintah daerah.
Pemerintah pusat, kata Mendagri, memonitor pendapatan dan belanja anggaran daerah dan Provinsi NTT masuk dalam kelas tengah yaitu tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
Ia mengatakan, Kabupaten Manggarai di Pulau Flores termasuk dalam daerah yang penyerapan anggaran belanja daerah tertinggi di NTT.
"Angka penyerapan anggaran belanjanya mencapai 25 persen lebih. Angka ini sangat bagus sekali," tegasnya dalam pertemuan yang juga diikuti Bupati Manggarai Heribertus Nabit.
Ia berharap dalam waktu satu bulan ini penyerapan anggaran di Kabupaten Manggarai yang dipimpin Bupati Heribertus Nabit dan Wakil Bupati Herri Ngabut bisa bertambah lagi 20 persen penyerapan belanja daerah hingga akhir Juni 2021.
Dengan demikian kata dia kenaikan penyerapan anggaran di daerah itu bisa membantu mendongkrak penyerapan anggaran untuk Provinsi NTT.
"Harapan kami Pemerintah daerah di Provinsi NTT bisa terus menggenjot penyerapan anggaran belanja seperti dilakukan Pemda Manggarai, sehingga penyerapan anggaran NTT di atas 50 persen pada Juni 2021," tegas Tito didampingi Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Mantan Kapolri ini juga mengaku prihatin karena ada juga daerah di Provinsi berbasis kepulauan ini yang penyerapan anggarannya sangat rendah seperti Kabupaten Ngada hanya mencapai 8 persen penyerapan belanja daerahnya.
"Kami prihatin dengan daerah lain seperti Ngada yang hanya delapan persen. Kita sudah masuk setengah tahun 2021 namun penyerapan anggaran belanja daerahnya rendah sekali sehingga anggaran yang dimanfaatkan masyarakat daerah itu sangat kecil," kata Tito.
Baca juga: 160 lansia di Manggarai Timur ikut vaksinasi COVID-19
Ia berharap anggaran belanja itu tidak diendapkan di bank karena dapat berdampak pada angka belanja secara provinsi menjadi kurang maksimal dan ikut berdampak secara nasional.
Baca juga: Bumdes Colol, Manggarai produksi kopi kemasan
Tito mengatakan, Pemerintah Pusat terus mendorong pemerintah kabupaten/kota di NTT agar mempercepat penyerapan anggaran belanja hingga 40 persen pada akhir Juni 2021 sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara nasional dengan cepat.
"Kami mengapresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai yang mampu menggenjot penyerapan anggaran belanja yang sangat tinggi. Terima kasih pak Bupati Manggarai," kata Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dalam pertemuan bersama bupati/wali kota di Provinsi NTT di Kupang, Kamis, (3/6).
Tito Karnavian mengatakan, Pemerintah Pusat baik Kementerian Keuangan dan Kemendagri secara rutin memonitor semua pergerakan anggaran yang dikelola pemerintah daerah.
Pemerintah pusat, kata Mendagri, memonitor pendapatan dan belanja anggaran daerah dan Provinsi NTT masuk dalam kelas tengah yaitu tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
Ia mengatakan, Kabupaten Manggarai di Pulau Flores termasuk dalam daerah yang penyerapan anggaran belanja daerah tertinggi di NTT.
"Angka penyerapan anggaran belanjanya mencapai 25 persen lebih. Angka ini sangat bagus sekali," tegasnya dalam pertemuan yang juga diikuti Bupati Manggarai Heribertus Nabit.
Ia berharap dalam waktu satu bulan ini penyerapan anggaran di Kabupaten Manggarai yang dipimpin Bupati Heribertus Nabit dan Wakil Bupati Herri Ngabut bisa bertambah lagi 20 persen penyerapan belanja daerah hingga akhir Juni 2021.
Dengan demikian kata dia kenaikan penyerapan anggaran di daerah itu bisa membantu mendongkrak penyerapan anggaran untuk Provinsi NTT.
"Harapan kami Pemerintah daerah di Provinsi NTT bisa terus menggenjot penyerapan anggaran belanja seperti dilakukan Pemda Manggarai, sehingga penyerapan anggaran NTT di atas 50 persen pada Juni 2021," tegas Tito didampingi Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Mantan Kapolri ini juga mengaku prihatin karena ada juga daerah di Provinsi berbasis kepulauan ini yang penyerapan anggarannya sangat rendah seperti Kabupaten Ngada hanya mencapai 8 persen penyerapan belanja daerahnya.
"Kami prihatin dengan daerah lain seperti Ngada yang hanya delapan persen. Kita sudah masuk setengah tahun 2021 namun penyerapan anggaran belanja daerahnya rendah sekali sehingga anggaran yang dimanfaatkan masyarakat daerah itu sangat kecil," kata Tito.
Baca juga: 160 lansia di Manggarai Timur ikut vaksinasi COVID-19
Ia berharap anggaran belanja itu tidak diendapkan di bank karena dapat berdampak pada angka belanja secara provinsi menjadi kurang maksimal dan ikut berdampak secara nasional.
Baca juga: Bumdes Colol, Manggarai produksi kopi kemasan
Tito mengatakan, Pemerintah Pusat terus mendorong pemerintah kabupaten/kota di NTT agar mempercepat penyerapan anggaran belanja hingga 40 persen pada akhir Juni 2021 sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara nasional dengan cepat.