Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mendorong terwujudnya kerja sama pengembangan kawasan ekonomi antara tiga provinsi yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Bali-Nusra).
"Dalam situasi COVID seperti ini, pembelajaran buat kita semua bahwa Bali tidak bisa hidup sendiri tanpa NTB dan NTT. Karena itu tiga provinsi ini harus mulai membangun kerja sama yang sungguh-sungguh untuk bisa menyelesaikan masalahnya," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (10/6).
Gubernur Viktor Laiskodat menyampaikan hal itu dalam web seminar yang digelar Bank Indonesia tentang transformasi Bali-Nusra dengan tema "Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Daerah" yang menghadirkan Gubernur Bali Wayan Koster, Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
Ia mengatakan pembangungan ekonomi di tiga provinsi ini harus didudukkan dalam satu kesatuan kerangka berpikir pembangunan yaitu kawasan Bali-Nusra sehingga mampu menjawab tantangan-tantangan di tingkat nasional.
Menurut Gubernu Viktor, provinsi Bali memang memiliki lompatan ekonomi yang hebat dengan pariwisatanya yang mendunia dan harus menjadi satu kesatuan lompatan ekonomi dengan NTT dan NTB.
"Khususnya dari NTT adalah bagaimana kami merancang pasokan kebutuhan untuk daging sapi, babi, dan lain-lain maupun kita bisa desain bersama untuk pengembangan energi baru terbarukan," katanya.
Ia mengaku mendorong secara serius agar tiga provinsi ini mampu bersinergi untuk tidak hanya mengisi rantai nilai dalam kebutuhan daerah tetapi juga mampu menyumbang secara nasional.
Jika tiga provinsi ini bisa berjalan bersama, kata dia maka bisa saling menopang seluruh pasokan kebutuhan untuk mempercepat target-target pembangunan yang diinginkan.
Gubernur Viktor mengatakan dengan lompatan kemajuan sumber daya yang ada di Bali serta potensi sumber daya yang ada di NTT dan NTB jika dikerjakan bersama-sama maka tiga daerah ini akan lebih mudah mengatasi dampak bencana apapun ke depan.
Baca juga: Gubernur NTT minta dukungan Mendagri terkait pemanfaatan aset
"Jadi ke depan dengan bencana apapun maka dampak pertumbuhan ekonomi negatif bisa diatasi karena mampu saling menopang di dalam rancangan pembangunan ekonomi kawasan," katanya.
Baca juga: Gubernur harapkan bambu dibudidayakan sebagai tanaman utama
Turut hadir dalam webinar ini Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi, Rektor Universitas Indonesia Prof Ari Kuncoro, Kepala Kantor Perwakilan BI Bali, NTB dan NTT dan sejumlah pengamat ekonomi dan akademisi dari beberapa perguruan tinggi di Tanah Air.
"Dalam situasi COVID seperti ini, pembelajaran buat kita semua bahwa Bali tidak bisa hidup sendiri tanpa NTB dan NTT. Karena itu tiga provinsi ini harus mulai membangun kerja sama yang sungguh-sungguh untuk bisa menyelesaikan masalahnya," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (10/6).
Gubernur Viktor Laiskodat menyampaikan hal itu dalam web seminar yang digelar Bank Indonesia tentang transformasi Bali-Nusra dengan tema "Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Daerah" yang menghadirkan Gubernur Bali Wayan Koster, Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
Ia mengatakan pembangungan ekonomi di tiga provinsi ini harus didudukkan dalam satu kesatuan kerangka berpikir pembangunan yaitu kawasan Bali-Nusra sehingga mampu menjawab tantangan-tantangan di tingkat nasional.
Menurut Gubernu Viktor, provinsi Bali memang memiliki lompatan ekonomi yang hebat dengan pariwisatanya yang mendunia dan harus menjadi satu kesatuan lompatan ekonomi dengan NTT dan NTB.
"Khususnya dari NTT adalah bagaimana kami merancang pasokan kebutuhan untuk daging sapi, babi, dan lain-lain maupun kita bisa desain bersama untuk pengembangan energi baru terbarukan," katanya.
Ia mengaku mendorong secara serius agar tiga provinsi ini mampu bersinergi untuk tidak hanya mengisi rantai nilai dalam kebutuhan daerah tetapi juga mampu menyumbang secara nasional.
Jika tiga provinsi ini bisa berjalan bersama, kata dia maka bisa saling menopang seluruh pasokan kebutuhan untuk mempercepat target-target pembangunan yang diinginkan.
Gubernur Viktor mengatakan dengan lompatan kemajuan sumber daya yang ada di Bali serta potensi sumber daya yang ada di NTT dan NTB jika dikerjakan bersama-sama maka tiga daerah ini akan lebih mudah mengatasi dampak bencana apapun ke depan.
Baca juga: Gubernur NTT minta dukungan Mendagri terkait pemanfaatan aset
"Jadi ke depan dengan bencana apapun maka dampak pertumbuhan ekonomi negatif bisa diatasi karena mampu saling menopang di dalam rancangan pembangunan ekonomi kawasan," katanya.
Baca juga: Gubernur harapkan bambu dibudidayakan sebagai tanaman utama
Turut hadir dalam webinar ini Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi, Rektor Universitas Indonesia Prof Ari Kuncoro, Kepala Kantor Perwakilan BI Bali, NTB dan NTT dan sejumlah pengamat ekonomi dan akademisi dari beberapa perguruan tinggi di Tanah Air.