Kupang (Antara NTT) - PT Pelindo III Tenau Kupang memberi prioritas pada aktivitas bongkar muat pangan untuk menjaga kestabilan harga menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 di wilayah Nusa Tenggara Timur.
"Kami pastikan semua pelabuhan di bawah naungan Pelindo III akan memberi prioritas bongkar pada pangan dari kapal-kapal yang masuk dari luar NTT," kata General Manager PT Pelindo III Tenau Kupang I Putu Sukadana saat dihubungi Antara di Kupang, Jumat.
Ia mengatakan hal itu menanggapi permintaan Gubernur NTT dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar Pelindo memberi prioritas bongkat muat pangan untuk mencegah terjadi kelangkaan yang berdampak pada kenaikan harga pangan menyambut Natal dan Tahun Baru 2018.
Sukadana menyebutkan, aktivitas bongkar yang ditangani Pelindo III dilakukan pada sejumlah pelabuhan, seperti Tenau Kupang, dan Maumere di Kabuparen Sikka, Waingapu di Kabupaten Sumba Timur, Kalabahi di Kabupaten Alor, dan Pelabuhan Ipi di Kabupaten Ende.
"Semua pelabuhan yang kami kelola ini dipastikan akan mengutamakan pangan terkait aktivitas bongkar muat sehingga tidak terjadi kelangkaan yang mengakibatkan kenaikan harga," katanya.
Khusus untuk Pelabuhan Tenau Kupang yang intensitas bongkar muatnya lebih padat, katanya, aktvititasnya terus berlangsung 1 x 24 jam.
Ia menjelaskan, kondisi panjang dermaga yang disandari kapal peti kemas mencapai 230 meter sehingga bisa menampung dua kapal secara bersamaan.
"Kami juga menyediakan alat bongkar muat petikemas, yaitu container crane sebanyak dua unit yang menggunakan tenaga listik, sehingga jika ada dua kapal yang sandar bersamaan bisa dilayani," katanya.
Menurutnya, kapasitas pelabuhan serta peralatan container crane bisa mengantisipasi terjadi antrean kapal, kecuali ada tiga kapal yang datang dalam waktu bersamaan.
Namun untuk mengantisipasinya, Pelindo bersama otoritas pelabuhan dan agen pelayaran sudah berkoordinasi mengenai posisi sandar dan tambatnya sebelum kapal-kapal datang.
Ia berharap, dengan prioritas tersebut maka pasokan bahan-bahan kebutuhan pokok di wilayah Kupang dan sekitarnya dapat berlangsung aman dan lancar, demikian juga untuk pasokan yang masuk di sejumlah pelabuhan lainnya di wilayah NTT.
"Kami pastikan semua pelabuhan di bawah naungan Pelindo III akan memberi prioritas bongkar pada pangan dari kapal-kapal yang masuk dari luar NTT," kata General Manager PT Pelindo III Tenau Kupang I Putu Sukadana saat dihubungi Antara di Kupang, Jumat.
Ia mengatakan hal itu menanggapi permintaan Gubernur NTT dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar Pelindo memberi prioritas bongkat muat pangan untuk mencegah terjadi kelangkaan yang berdampak pada kenaikan harga pangan menyambut Natal dan Tahun Baru 2018.
Sukadana menyebutkan, aktivitas bongkar yang ditangani Pelindo III dilakukan pada sejumlah pelabuhan, seperti Tenau Kupang, dan Maumere di Kabuparen Sikka, Waingapu di Kabupaten Sumba Timur, Kalabahi di Kabupaten Alor, dan Pelabuhan Ipi di Kabupaten Ende.
"Semua pelabuhan yang kami kelola ini dipastikan akan mengutamakan pangan terkait aktivitas bongkar muat sehingga tidak terjadi kelangkaan yang mengakibatkan kenaikan harga," katanya.
Khusus untuk Pelabuhan Tenau Kupang yang intensitas bongkar muatnya lebih padat, katanya, aktvititasnya terus berlangsung 1 x 24 jam.
Ia menjelaskan, kondisi panjang dermaga yang disandari kapal peti kemas mencapai 230 meter sehingga bisa menampung dua kapal secara bersamaan.
"Kami juga menyediakan alat bongkar muat petikemas, yaitu container crane sebanyak dua unit yang menggunakan tenaga listik, sehingga jika ada dua kapal yang sandar bersamaan bisa dilayani," katanya.
Menurutnya, kapasitas pelabuhan serta peralatan container crane bisa mengantisipasi terjadi antrean kapal, kecuali ada tiga kapal yang datang dalam waktu bersamaan.
Namun untuk mengantisipasinya, Pelindo bersama otoritas pelabuhan dan agen pelayaran sudah berkoordinasi mengenai posisi sandar dan tambatnya sebelum kapal-kapal datang.
Ia berharap, dengan prioritas tersebut maka pasokan bahan-bahan kebutuhan pokok di wilayah Kupang dan sekitarnya dapat berlangsung aman dan lancar, demikian juga untuk pasokan yang masuk di sejumlah pelabuhan lainnya di wilayah NTT.