Chicago (ANTARA) - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya, tertekan dolar yang menguat ketika investor mengalihkan perhatian ke kesaksian ketua Federal Reserve Jerome Powell di depan Kongres AS tentang kebijakan moneter.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh 5,5 dolar AS atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 1.777,40 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (21/6/2021), emas berjangka melonjak 13,9 dolar AS atau 0,79 persen menjadi 1.782,9 dolar AS.
Emas berjangka terpangkas 5,8 dolar AS atau 0,33 persen menjadi 1.769 dolar AS per ounce pada Jumat (18/6/2021), setelah terjun 86,6 dolar AS atau 4,65 persen menjadi 1.774,80 dolar AS pada Kamis (17/6/2021), dan naik 5 dolar AS atau 0,27 persen menjadi 1.861,40 dolar AS pada Rabu (16/6/2021).
Harga emas telah kehilangan 5,9 persen minggu lalu, penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2020, setelah Fed mengisyaratkan suku bunga bisa naik pada 2023. Mereka mendapatkan kembali beberapa kerugian pada Senin (21/6/2021) karena reli dolar berhenti dan pedagang menggunakan penurunan untuk membeli.
Powell akan bersaksi di depan Kongres, setelah pasar tutup. Investor menunggu petunjuk untuk arah pergerakan emas. Powell mengindikasikan pekan lalu bahwa The Fed telah mulai membahas pengurangan program pembelian aset, yang telah memberi tekanan pada emas.
Sebelumnya ia mengatakan inflasi telah "meningkat terutama dalam beberapa bulan terakhir". Ini membuat banyak orang pesimis tentang prospek emas.
"Pasar emas sekarang harus mencari tahu apakah FOMC (Komite Pasar Terbuka Federa) Juni memang merupakan perubahan struktural dalam prospek," kata Citi Research dalam sebuah catatan.
"Peningkatan perkiraan pertumbuhan dan inflasi Fed, serta proyeksi pasar tenaga kerja yang lebih baik, dapat mendorong penurunan harga emas dalam jangka sangat pendek."
Michael Hewson, kepala analis pasar di CMC Markets, mengatakan aksi jual emas baru-baru ini "sedikit terlalu agresif" dan karena pasar mencerna perubahan kebijakan "kita bisa melihat beberapa rebound selama beberapa hari ke depan" menuju area 1.800-1.820 dolar AS.
Baca juga: Emas merayap naik 0,9 dolar
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 16,8 sen atau 0,65 persen, menjadi ditutup pada 25.857 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 19,6 dolar AS atau 1,87 persen, menjadi ditutup pada 1.070,20 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas tergelincir tertekan menguatnya dolar
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh 5,5 dolar AS atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 1.777,40 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (21/6/2021), emas berjangka melonjak 13,9 dolar AS atau 0,79 persen menjadi 1.782,9 dolar AS.
Emas berjangka terpangkas 5,8 dolar AS atau 0,33 persen menjadi 1.769 dolar AS per ounce pada Jumat (18/6/2021), setelah terjun 86,6 dolar AS atau 4,65 persen menjadi 1.774,80 dolar AS pada Kamis (17/6/2021), dan naik 5 dolar AS atau 0,27 persen menjadi 1.861,40 dolar AS pada Rabu (16/6/2021).
Harga emas telah kehilangan 5,9 persen minggu lalu, penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2020, setelah Fed mengisyaratkan suku bunga bisa naik pada 2023. Mereka mendapatkan kembali beberapa kerugian pada Senin (21/6/2021) karena reli dolar berhenti dan pedagang menggunakan penurunan untuk membeli.
Powell akan bersaksi di depan Kongres, setelah pasar tutup. Investor menunggu petunjuk untuk arah pergerakan emas. Powell mengindikasikan pekan lalu bahwa The Fed telah mulai membahas pengurangan program pembelian aset, yang telah memberi tekanan pada emas.
Sebelumnya ia mengatakan inflasi telah "meningkat terutama dalam beberapa bulan terakhir". Ini membuat banyak orang pesimis tentang prospek emas.
"Pasar emas sekarang harus mencari tahu apakah FOMC (Komite Pasar Terbuka Federa) Juni memang merupakan perubahan struktural dalam prospek," kata Citi Research dalam sebuah catatan.
"Peningkatan perkiraan pertumbuhan dan inflasi Fed, serta proyeksi pasar tenaga kerja yang lebih baik, dapat mendorong penurunan harga emas dalam jangka sangat pendek."
Michael Hewson, kepala analis pasar di CMC Markets, mengatakan aksi jual emas baru-baru ini "sedikit terlalu agresif" dan karena pasar mencerna perubahan kebijakan "kita bisa melihat beberapa rebound selama beberapa hari ke depan" menuju area 1.800-1.820 dolar AS.
Baca juga: Emas merayap naik 0,9 dolar
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 16,8 sen atau 0,65 persen, menjadi ditutup pada 25.857 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 19,6 dolar AS atau 1,87 persen, menjadi ditutup pada 1.070,20 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas tergelincir tertekan menguatnya dolar