Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur mengalirkan listrik bagi 18 desa sejak setelah badai siklon tropis Seroja melanda wilayah provinsi berbasiskan kepulauan itu.
"Dengan melistriki ke 18 desa maka sebanyak 742 warga bisa menikmati penerangan listrik PLN," kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Kamis, (24/6) berkaitan dengan progres pembangunan listrik untuk desa-desa di wilayah NTT.
Agustinus menjelaskan pembangunan listrik untuk 18 desa ini terhitung sejak setelah badai siklon tropis Seroja yang melanda NTT pada 2-5 Maret lalu yang terbesar di Pulau Flores yaitu Desa Boafeo, Desa Wologai, Desa Focoloderawe, Desa Nagerawe.
Di Pulau Sumba yakni Desa Bolora, Kabupaten Alor yaitu Desa Welai Selatan, Desa Tominuku, Desa Fuisama, Desa Malaipea.
Selain itu Kabupaten Sabu, ada Desa Tada, Desa Bebae, Desa Loborui, Desa Waduwalla, Desa Eikare, Desa Raerobo, Desa Daiano, Desa Matei, dan Desa Kaeneno di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Agustinus Jatmiko menjelaskan untuk melistriki desa-desa ini PLN membangun jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 62,79 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 46,09 kms, 18 Gardu dengan kapasitas 900 kVA.
Dari sisi nilai investasi, PLN mengucurkan sebanyak Rp20,8 miliar untuk melistriki 18 desa tersebut atau setara dengan Rp28 juta per setiap kepala keluarga.
Ia mengatakan komitmen untuk terus melistriki desa-desa terutama di wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar) guna mewujudkan energi berkeadilan hingga ke pelosok daerah.
Agustinus Jatmiko juga mengapresiasi dukungan pemerintah daerah dalam mempercepat penyaluran listrik ke desa-desa terpencil.
"Kami berharap dukungan pemerintah daerah khususnya pada kemudahan perizinan pembangunan serta saat penarikan kabel dan penentuan lokasi gardu terus berjalan lancar ke depan," katanya.
Baca juga: Warga perbatasan RI-Timor Leste nikmati listrik 24 jam
Baca juga: PLN pasok listrik dukung produktivitas petani buah naga
Ia juga berharap kehadiran listrik desa da[at membuat warga lebih produktif dalam usaha menggerakkan perekonomian sehingga kesejahteraan semakin meningkat.
"Dengan melistriki ke 18 desa maka sebanyak 742 warga bisa menikmati penerangan listrik PLN," kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Kamis, (24/6) berkaitan dengan progres pembangunan listrik untuk desa-desa di wilayah NTT.
Agustinus menjelaskan pembangunan listrik untuk 18 desa ini terhitung sejak setelah badai siklon tropis Seroja yang melanda NTT pada 2-5 Maret lalu yang terbesar di Pulau Flores yaitu Desa Boafeo, Desa Wologai, Desa Focoloderawe, Desa Nagerawe.
Di Pulau Sumba yakni Desa Bolora, Kabupaten Alor yaitu Desa Welai Selatan, Desa Tominuku, Desa Fuisama, Desa Malaipea.
Selain itu Kabupaten Sabu, ada Desa Tada, Desa Bebae, Desa Loborui, Desa Waduwalla, Desa Eikare, Desa Raerobo, Desa Daiano, Desa Matei, dan Desa Kaeneno di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Agustinus Jatmiko menjelaskan untuk melistriki desa-desa ini PLN membangun jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 62,79 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 46,09 kms, 18 Gardu dengan kapasitas 900 kVA.
Dari sisi nilai investasi, PLN mengucurkan sebanyak Rp20,8 miliar untuk melistriki 18 desa tersebut atau setara dengan Rp28 juta per setiap kepala keluarga.
Ia mengatakan komitmen untuk terus melistriki desa-desa terutama di wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar) guna mewujudkan energi berkeadilan hingga ke pelosok daerah.
Agustinus Jatmiko juga mengapresiasi dukungan pemerintah daerah dalam mempercepat penyaluran listrik ke desa-desa terpencil.
"Kami berharap dukungan pemerintah daerah khususnya pada kemudahan perizinan pembangunan serta saat penarikan kabel dan penentuan lokasi gardu terus berjalan lancar ke depan," katanya.
Baca juga: Warga perbatasan RI-Timor Leste nikmati listrik 24 jam
Baca juga: PLN pasok listrik dukung produktivitas petani buah naga
Ia juga berharap kehadiran listrik desa da[at membuat warga lebih produktif dalam usaha menggerakkan perekonomian sehingga kesejahteraan semakin meningkat.