Kupang (Antaranews NTT) - Pesona dan keindahan sejumlah pantai di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur menjadi ternoda karena penuh dengan sampah yang berserakan tanpa ada sikap peduli dari pihak-pihak terkait untuk membersihkannya.

Pantauan Antara ke pesisir pantai Namosain, Selasa, menunjukkan bahwa kawasan pantai yang tengah dikembangkan menjadi salah satu objek wisata di Kota Kupang itu, penuh dengan sampah organik dan non organik.

Sumber sampah tersebut datang dari laut lepas saat ombak datang menghempas di bibir pantai Namosain ketika musim hujan dan gelombang pasang.

Muhammad. salah seorang nelayan yang ditemui ketika sedang membersihkan jaringnya itu mengaku pemandangan pantai yang tampak kemomos seperti itu sudah ada sejak pertengahan Desember 2017 lalu.

"Ini akibat banyaknya nelayan yang tinggal di wilayah pesisir yang sembarangan membuang sampah di kawasan pantai," katanya menduga.

Selain itu, menurut dia, karena banyaknya kapal ikan atau kapal penumpang yang membuang sampah sembarangan di tengah laut saat berlayar.

Hal ini kemudian mengakibatkan arus laut membawa sampah-sampah itu ke pesisir pantai sehingga membuat keindahan wilayah pesisir pantai menjadi ternoda.

Ia bahkan menilai bahwa kesadaran masyarakat di kota Kupang khususnya di pesisir pantai akan kebersihan pantai masih sangat rendah yang tampak dari tumpukan sampah di wilayah pesisir saat ini.

Hal ini juga disampaikan oleh Martha, salah seorang ibu rumah tangga yang membawa anaknya berwisata di pantai Oesapa Kota Kupang.

Martha menilai bahwa sudah seharusnya pemerintah bertindak tegas terhadap masalah sampah yang dibuang oleh masyarakat yang tak peduli dengan kebersihan lingkungan.

"Apalagi pantai Oesapa ini adalah pantai wisata. Kita mau datang berfoto-foto malah ketemu dengan sampah," ujarnya.

Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sagadji mengatakan bahwa sejak tahun lalu pihaknya sudah menggalakan kegiatan bersih pantai dengan melibatkan masyarakat dan seluruh intansi di kota tersebut.

"Bahkan kita juga sudah usulkan penempatan tong sampah. Namun ternyata masyarakat kurang peduli dengan kebersihan pantai, sehingga mengakibatkan wilayah pantai menjadi kotor dan kemomos," tuturnya.

Ia mengatakan nantinya akan kembali menggelar kegiatan bersih pantai sehingga masyarakat pantai juga dapat terdorong untuk tetap menjaga kebersihan pantai, karena keelokan wilayah pantai tetap terjaga.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024