Kupang (ANTARA) - Yayasan Plan Internasional Indonesia menjalankan program sesi dukungan psikososial bagi para keluarga penyintas bencana alam badai siklon tropis Seroja di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
"Dukungan psikososial yang kami jalankan berupa kegiatan rekreasi dan pembelajaran sederhana bagi anak-anak dari keluarga korban bencana untuk menghilangkan trauma yang dialami," kata Manager Tim Tanggap Darurat dan PIA Lembata Yayasan Plan Indonesia Erlina Dangu kepada ANTARA di Kupang,n Rabu, (14/7).
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari tiga fokus bantuan Plan Indonesia untuk penyintas bencana alam di Lembata yakni pendidikan di masa darurat, perlindungan anak di masa darurat, dan penyaluran air bersih dan sanitasi.
Sesi dukungan psikososial, kata dia difokuskan pada anak-anak dan keluarga dampingan Plan Indonesia di Kabupaten Lembata yang sudah dilakukan pada sembilan titik penungsian dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Berdasarkan catatan Plan Indonesia, sebanyak 1.178 anak dampingan terdampak bencana di Lembata, dengan 1.058 di antaranya terpaksa dievakuasi ke pusat pengungsian terdekat.
"Jadi kami menargetkan hingga Oktober 2021 nanti kegiatan sesi dukungan psikososial ini akan dilakukan sebanyak 240 kali," katanya.
Erlina Dangu mengatakan selain itu, Plan Indonesia telah menyiapkan ribuan paket bantuan untuk penyintas bencana alam di Lembata yang didukung oleh Emergency Response and Early Recovery Fund (EREF) seperti 1.250 paket hunian/Shelter kit
Selain itu 1.250 paket pertukangan, 1.250 kelambu, dan 1.250 paket manajemen kebersihan menstruasi bagi warga.
Baca juga: Plan Indonesia gelar latihan penanganan sampah medis
Baca juga: Plan Indonesia kucurkan Rp1,2 miliar bantu penyintas bencana di Lembata
Ia menambahkan namun untuk saat ini distribusi bantuan secara langsung harus dihentikan sementara mengikuti Instruksi Bupati Lembata terkait Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro untuk pengendalian penyebaran COVID-19.
"Dukungan psikososial yang kami jalankan berupa kegiatan rekreasi dan pembelajaran sederhana bagi anak-anak dari keluarga korban bencana untuk menghilangkan trauma yang dialami," kata Manager Tim Tanggap Darurat dan PIA Lembata Yayasan Plan Indonesia Erlina Dangu kepada ANTARA di Kupang,n Rabu, (14/7).
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari tiga fokus bantuan Plan Indonesia untuk penyintas bencana alam di Lembata yakni pendidikan di masa darurat, perlindungan anak di masa darurat, dan penyaluran air bersih dan sanitasi.
Sesi dukungan psikososial, kata dia difokuskan pada anak-anak dan keluarga dampingan Plan Indonesia di Kabupaten Lembata yang sudah dilakukan pada sembilan titik penungsian dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Berdasarkan catatan Plan Indonesia, sebanyak 1.178 anak dampingan terdampak bencana di Lembata, dengan 1.058 di antaranya terpaksa dievakuasi ke pusat pengungsian terdekat.
"Jadi kami menargetkan hingga Oktober 2021 nanti kegiatan sesi dukungan psikososial ini akan dilakukan sebanyak 240 kali," katanya.
Erlina Dangu mengatakan selain itu, Plan Indonesia telah menyiapkan ribuan paket bantuan untuk penyintas bencana alam di Lembata yang didukung oleh Emergency Response and Early Recovery Fund (EREF) seperti 1.250 paket hunian/Shelter kit
Selain itu 1.250 paket pertukangan, 1.250 kelambu, dan 1.250 paket manajemen kebersihan menstruasi bagi warga.
Baca juga: Plan Indonesia gelar latihan penanganan sampah medis
Baca juga: Plan Indonesia kucurkan Rp1,2 miliar bantu penyintas bencana di Lembata
Ia menambahkan namun untuk saat ini distribusi bantuan secara langsung harus dihentikan sementara mengikuti Instruksi Bupati Lembata terkait Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro untuk pengendalian penyebaran COVID-19.