Kupang (Antaranews NTT) - Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa mengatakan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Timor Leste sudah banyak membantu masyarakat di kawasan perbatasan.
"Mereka (Satgas Pamtas, red) yang hari ini purna tugas sudah banyak membantu masyarakat di kawasan perbatasan," katanya kepada wartawan di Kupang, Kamis.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan kinerja pasukan pengamanan perbatasan yang baru purna tugas, Yonif Raider 712/Wiratama dan Yonif 742/Satria Wira Yudya yang telah bertugas selama sembilan bulan di sektor Timur dan Sektor Barat perbatasan RI-Timor Leste.
Jenderal berbintang satu itu mengatakan selama bertugas di wilayah perbatasan selain menjalankan tugas negara sebagai penjaga wilayah perbatasan, pasukan tersebut juga membantu masyarakat dalam mengolah hasil perkebunan dalam rangka meningkatkan perekonomiannya.
"Satuan tugas di sektor timur, misalnya, mereka memberdayakan masyarakat dengan cara mengolah lahan tidur menjadi lahan yang bisa digunakan untuk bercocok tanam bagi masyarakat setempat," ujarnya.
Dari situlah, lanjutnya, masyarakat perbatasan bisa mengolah hasil perkebunan kemudian menjualnya di pasar untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Lebih lanjut, Danrem mengatakan sektor barat juga dengan keahlian yang dimiliki melatih warga perbatasan untuk membuat hasil kerajinan tangan untuk kemudian dijual di pasar perbatasan.
"Banyak hasil kerajinan tangan warga perbatasan yang dibeli oleh pembeli-pembeli dari Timor Leste. Ini sesuatu yang sangat menggembirakan," katanya.
Danrem menambahkan apa yang dilakukan oleh satgas dari Yonif Raider 712/Wiratama dan Yonif 742/Satria Wira Yudya hendaknya bisa dilanjutkan oleh Satgas Pamtas yang baru agar bisa memandirikan masyarakat di perbatasan dalam berkarya untuk membangun masa depannya.
Sebelumnya, sebanyak 750 personel TNI dari Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha (PSY) dan Yonif 715/Motuliato Gorontalo, Senin, diberangkatkan ke perbatasan sebagai Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Timor Leste.
Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha adalah batalyon infanteri yang berada di bawah Komando Korem 161/Wirasakti, Kodam IX/Udayana.
Yonif ini berdiri pada 19 Maret 1965 dan bermarkas di Kota Kupang. Sementara Yonif 715/MTL adalah satuan yang bermarkas di Kolonino, Provinsi Gorontalo.
Yonif 743/PSY akan ditugaskan di sektor timur menggantikan Yonif Raider 712/Wiratama yang telah bertugas di wilayah perbatasan selama sembilan bulan.
Sementara Yonif 715/Motuliato bertugas di sektor barat menggantikan Yonif 742/SWY yang juga sudah bertugas di wilayah perbatasan itu selama sembilan bulan.
"Mereka (Satgas Pamtas, red) yang hari ini purna tugas sudah banyak membantu masyarakat di kawasan perbatasan," katanya kepada wartawan di Kupang, Kamis.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan kinerja pasukan pengamanan perbatasan yang baru purna tugas, Yonif Raider 712/Wiratama dan Yonif 742/Satria Wira Yudya yang telah bertugas selama sembilan bulan di sektor Timur dan Sektor Barat perbatasan RI-Timor Leste.
Jenderal berbintang satu itu mengatakan selama bertugas di wilayah perbatasan selain menjalankan tugas negara sebagai penjaga wilayah perbatasan, pasukan tersebut juga membantu masyarakat dalam mengolah hasil perkebunan dalam rangka meningkatkan perekonomiannya.
"Satuan tugas di sektor timur, misalnya, mereka memberdayakan masyarakat dengan cara mengolah lahan tidur menjadi lahan yang bisa digunakan untuk bercocok tanam bagi masyarakat setempat," ujarnya.
Dari situlah, lanjutnya, masyarakat perbatasan bisa mengolah hasil perkebunan kemudian menjualnya di pasar untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Lebih lanjut, Danrem mengatakan sektor barat juga dengan keahlian yang dimiliki melatih warga perbatasan untuk membuat hasil kerajinan tangan untuk kemudian dijual di pasar perbatasan.
"Banyak hasil kerajinan tangan warga perbatasan yang dibeli oleh pembeli-pembeli dari Timor Leste. Ini sesuatu yang sangat menggembirakan," katanya.
Danrem menambahkan apa yang dilakukan oleh satgas dari Yonif Raider 712/Wiratama dan Yonif 742/Satria Wira Yudya hendaknya bisa dilanjutkan oleh Satgas Pamtas yang baru agar bisa memandirikan masyarakat di perbatasan dalam berkarya untuk membangun masa depannya.
Sebelumnya, sebanyak 750 personel TNI dari Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha (PSY) dan Yonif 715/Motuliato Gorontalo, Senin, diberangkatkan ke perbatasan sebagai Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Timor Leste.
Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha adalah batalyon infanteri yang berada di bawah Komando Korem 161/Wirasakti, Kodam IX/Udayana.
Yonif ini berdiri pada 19 Maret 1965 dan bermarkas di Kota Kupang. Sementara Yonif 715/MTL adalah satuan yang bermarkas di Kolonino, Provinsi Gorontalo.
Yonif 743/PSY akan ditugaskan di sektor timur menggantikan Yonif Raider 712/Wiratama yang telah bertugas di wilayah perbatasan selama sembilan bulan.
Sementara Yonif 715/Motuliato bertugas di sektor barat menggantikan Yonif 742/SWY yang juga sudah bertugas di wilayah perbatasan itu selama sembilan bulan.