Kupang (Antaranews NTT) - Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II) mendata sejumlah embung di Kabupaten Sabu Raijua yang dilaporkan jebol akibat banjir melanda wilayah itu selama beberapa pekan terakhir ini.
"Saat ini sudah ada tim kita dari Danau Situ Embung I yang berada di Sabu Raijua mendata berapa jumlah embung yang jebol akibat banjir akhir-akhir ini," kata Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Agus Sosiawan kepada Antara di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan jumlah dari hasil pendataan itu belum diberikan oleh tim di lapangan akibat pihaknya masih mengelilingi kabupaten itu untuk melakukan pendataan.
Namun, untuk perbaikan embung yang rusak sudah pasti akan dilakukan secepatnya sehingga tidak menimbulkan korban jiwa di kawasan sekitar embung.
"Kita sudah menghubungi rekanan kita di Sabu Raijua yang sudah memiliki alat berat. Dengan tujuan agar jika sudah ada datanya daerah mana saja yang embungnya rusak maka akan langsung ditangani," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengharapkan agar tim yang ada di Sabu Raijua untuk berkoordinasi dengan petugas hidrologi yang ada di daerah itu terkait curah hujan, pergerakan, distribusi, dan kualitas air.
Sebab menurutnya akhir-akhir ini curah hujan di wilayah NTT memang sangat tinggi. Namun pada intinya BWS NT II akan segera memperbaiki sejumlah embung jika semuanya sudah terdata.
Sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabu Raijua, Pither Mara Rohi yang dihubungi Kupang, Senin (22/1) sejumlah embung di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan jebol akibat banjir .
Hanya saja, pihaknya belum bisa turun ke lapangan untuk melakukan pendataan karena hujan masih saja terus mengguyur wilayah itu.
"Sejak bencana banjir pertama pada Minggu, (14/1) lalu, kami belum melakukan pendataan karena hujan terus terjadi di wilayah itu dan para petugas fokus memantau kondisi di lapangan," katanya.
"Saat ini sudah ada tim kita dari Danau Situ Embung I yang berada di Sabu Raijua mendata berapa jumlah embung yang jebol akibat banjir akhir-akhir ini," kata Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Agus Sosiawan kepada Antara di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan jumlah dari hasil pendataan itu belum diberikan oleh tim di lapangan akibat pihaknya masih mengelilingi kabupaten itu untuk melakukan pendataan.
Namun, untuk perbaikan embung yang rusak sudah pasti akan dilakukan secepatnya sehingga tidak menimbulkan korban jiwa di kawasan sekitar embung.
"Kita sudah menghubungi rekanan kita di Sabu Raijua yang sudah memiliki alat berat. Dengan tujuan agar jika sudah ada datanya daerah mana saja yang embungnya rusak maka akan langsung ditangani," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengharapkan agar tim yang ada di Sabu Raijua untuk berkoordinasi dengan petugas hidrologi yang ada di daerah itu terkait curah hujan, pergerakan, distribusi, dan kualitas air.
Sebab menurutnya akhir-akhir ini curah hujan di wilayah NTT memang sangat tinggi. Namun pada intinya BWS NT II akan segera memperbaiki sejumlah embung jika semuanya sudah terdata.
Sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabu Raijua, Pither Mara Rohi yang dihubungi Kupang, Senin (22/1) sejumlah embung di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan jebol akibat banjir .
Hanya saja, pihaknya belum bisa turun ke lapangan untuk melakukan pendataan karena hujan masih saja terus mengguyur wilayah itu.
"Sejak bencana banjir pertama pada Minggu, (14/1) lalu, kami belum melakukan pendataan karena hujan terus terjadi di wilayah itu dan para petugas fokus memantau kondisi di lapangan," katanya.