Kupang (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran untuk pembangunan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur mencapai sebesar 74,39 persen atau setara Rp316,9 miliar.
"Realisasi anggaran 74,39 persen ini dari total pagu tahun 2021 sebesar Rp426,1 miliar," kata pelaksana tugas Kanwil Ditjen Perbendaharaan NTT Tri Budhianto dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (4/8).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan realisasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang.
Bendungan Manikin merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dibangun menggunakan anggaran APBN di NTT untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat di Kabupaten Kupang.
Ia menjelaskan realisasi anggaran pembangunan Bendungan Manikin ini merupakan bagian dari belanja Pemerintah Pusat di NTT dengan total keseluruhan realisasi belanja selama periode Januari-Juli 2021 mencapai Rp5,57 triliun.
Bendungan Manikini di Desa Kuaklalo ditargetkan dapat memenuhi kebutuhan air baku penduduk sebanyak 700 liter/detik serta irigasi pertanian seluas 560 hektare.
Selain itu keberadaan bendungan ini juga untuk pengendalian banjir di dataran Manikin.
Baca juga: Penerimaan cukai triwulan II di NTT lampaui target
Bendungan Manikin merupakan bendungan kelima dari rencana tujuh bendungan yang dibangun di NTT. Tiga bendungan lain telah selesai dibangun yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka.
Baca juga: Realisasi belanja Pemerintah Pusat di NTT mencapai Rp5,57 triliun
Selain itu Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang sedang dalam proses konstruksi.
Ia menambahkan pembangunan Bendungan Manikin sendiri ditargetkan selesai pada akhir 2022 sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat di Kabupaten Kupang.
"Realisasi anggaran 74,39 persen ini dari total pagu tahun 2021 sebesar Rp426,1 miliar," kata pelaksana tugas Kanwil Ditjen Perbendaharaan NTT Tri Budhianto dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (4/8).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan realisasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang.
Bendungan Manikin merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dibangun menggunakan anggaran APBN di NTT untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat di Kabupaten Kupang.
Ia menjelaskan realisasi anggaran pembangunan Bendungan Manikin ini merupakan bagian dari belanja Pemerintah Pusat di NTT dengan total keseluruhan realisasi belanja selama periode Januari-Juli 2021 mencapai Rp5,57 triliun.
Bendungan Manikini di Desa Kuaklalo ditargetkan dapat memenuhi kebutuhan air baku penduduk sebanyak 700 liter/detik serta irigasi pertanian seluas 560 hektare.
Selain itu keberadaan bendungan ini juga untuk pengendalian banjir di dataran Manikin.
Baca juga: Penerimaan cukai triwulan II di NTT lampaui target
Bendungan Manikin merupakan bendungan kelima dari rencana tujuh bendungan yang dibangun di NTT. Tiga bendungan lain telah selesai dibangun yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka.
Baca juga: Realisasi belanja Pemerintah Pusat di NTT mencapai Rp5,57 triliun
Selain itu Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang sedang dalam proses konstruksi.
Ia menambahkan pembangunan Bendungan Manikin sendiri ditargetkan selesai pada akhir 2022 sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat di Kabupaten Kupang.