Kupang (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur I Nyoman Ariawan Atmaja mendorong pemerintah daerah di NTT menjalin kerja sama antardaerah guna memperkuat stok pangan masyarakat.

"Kerja sama antardaerah perlu kita lakukan untuk menjaga stok agar stabil karena sejumlah komoditas seperti ayam ras dan bawang putih saat ini perlu perhatian khusus," katanya di Kupang, NTT, Rabu (25/8).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya menjaga stok pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTT dalam situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

Ariawan mengatakan sekitar 70-an persen pasokan komoditas pangan di pasaran memang dipasok dari NTT sendiri.

Namun, beberapa komoditas seperti ayam ras dan bawang putih, masih mengandalkan pasokan dari luar NTT yang stoknya saat ini telah berkurang.

Pihaknya mencatat per 1 Agustus 2021, jumlah sisa stok ayam ras sebesar 72,26 ton sedangkan bawang putih 303 ton.

"Stok pangan ini harus benar-benar kita perhatikan karena ini akan berdampak pada inflasi kita," katanya.

Ariawan berharap organisasi perangkat daerah (OPD) teknis di pemerintah daerah juga selalu berkolaborasi untuk menjaga stok pangan agar tetap stabil sehingga tidak terjadi kelangkaan pasokan.

"Karena, di saat seperti ini pasokan kebutuhan terutama pangan harus kita pastikan berjalan lancar sehingga tidak menimbulkan gejolak di pasar," katanya.

Baca juga: BI: Sektor perdagangan NTT terus menunjukkan pertumbuhan

Baca juga: BI jalankan lima strategi untuk pulihkan ekonomi NTT

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024