Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan semua destinasi wisata di provinsi berbasiskan kepulauan itu sudah terkoneksi dengan jalur penerbangan pesawat.
"Semua destinasi wisata kita saat ini sudah terkoneksi dengan jalur penerbangan pesawat, baik yang langsung ke kabupaten maupun masuk melalui Kota Kupang, ibu kota Provinsi NTT," kata Marius Ardu Jelamu di Kupang, Rabu.
Ia menyebut, beberapa daerah wisata sudah terkoneksi dengan penerbangan langsung dari luar seperti dari Denpasar Bali ke Pulau Sumba melalui Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Waingapu Kabupaten Sumba Timur.
Selain itu, dari Denpasar menuju sejumlah daerah tujuan wisata di Pulau Flores seperti Labuan Bajo, Ende, dan Maumere, maupun penerbangan langsung Jakarta-Labuan Bajo.
Ia mengatakan, layanan penerbangan untuk tingkat kabupaten yang paling menuju Labuan Bajo dengan jumlah sekitar 28 kali penerbangan setiap hari.
Sementara itu, untuk daerah wisata di berbagai kabupaten lainnya terkoneksi melalui bandara El Tari Kupang menuju Pulau Flores dan sekitarnya seperti Kabupaten Ngada, Flores Timur, Lembata, selain itu Kupang-Rote, Kupang-Alor, dan Kupang-Belu.
Marius meyakini seiring dengan kontektivitas penerbangan yang lancar itu maka arus wisatawan juga akan terus meningkat karena berbagai destinasi wisata di provinsi "Selaksa Nusa" itu bisa dijangkau dengan mudah dan cepat.
Hanya saja, lanjutnya, pemerintah setempat masih terus mendorong adanya layanan penerbangan langsung luar negeri menuju daerah setempat.
Ia mengatakan, saat ini NTT baru dilayani satu penerbangan langsung internasional dengan rute Kupang-Dili ibu kota negara Timor Leste oleh Maskapai Timor Air.
Menurutnya, pemerintah provinsi masih terus mendorong adanya layanan penerbangan langsung dari Australia menuju Kupang.
"Beberapa rute internasional yang masih terus kami perjuangkan seperti Darwin-Kupang, atau bisa saja dari Sidney, Melbourne, Perth, menuju Kupang," katanya.
Ia berharap, rute penerbangan internasional tersebut didukung Kementerian Perhubungan melalui maskapai penerbangan milik pemerintah seperti Garuda Indonesia.
"Paling tidak rute dari salah satu kota di Australia menuju Kupang bisa direalisasikan karena daerah itu juga berbatasan wilayah secara langsung," katanya.
"Semua destinasi wisata kita saat ini sudah terkoneksi dengan jalur penerbangan pesawat, baik yang langsung ke kabupaten maupun masuk melalui Kota Kupang, ibu kota Provinsi NTT," kata Marius Ardu Jelamu di Kupang, Rabu.
Ia menyebut, beberapa daerah wisata sudah terkoneksi dengan penerbangan langsung dari luar seperti dari Denpasar Bali ke Pulau Sumba melalui Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Waingapu Kabupaten Sumba Timur.
Selain itu, dari Denpasar menuju sejumlah daerah tujuan wisata di Pulau Flores seperti Labuan Bajo, Ende, dan Maumere, maupun penerbangan langsung Jakarta-Labuan Bajo.
Ia mengatakan, layanan penerbangan untuk tingkat kabupaten yang paling menuju Labuan Bajo dengan jumlah sekitar 28 kali penerbangan setiap hari.
Sementara itu, untuk daerah wisata di berbagai kabupaten lainnya terkoneksi melalui bandara El Tari Kupang menuju Pulau Flores dan sekitarnya seperti Kabupaten Ngada, Flores Timur, Lembata, selain itu Kupang-Rote, Kupang-Alor, dan Kupang-Belu.
Marius meyakini seiring dengan kontektivitas penerbangan yang lancar itu maka arus wisatawan juga akan terus meningkat karena berbagai destinasi wisata di provinsi "Selaksa Nusa" itu bisa dijangkau dengan mudah dan cepat.
Hanya saja, lanjutnya, pemerintah setempat masih terus mendorong adanya layanan penerbangan langsung luar negeri menuju daerah setempat.
Ia mengatakan, saat ini NTT baru dilayani satu penerbangan langsung internasional dengan rute Kupang-Dili ibu kota negara Timor Leste oleh Maskapai Timor Air.
Menurutnya, pemerintah provinsi masih terus mendorong adanya layanan penerbangan langsung dari Australia menuju Kupang.
"Beberapa rute internasional yang masih terus kami perjuangkan seperti Darwin-Kupang, atau bisa saja dari Sidney, Melbourne, Perth, menuju Kupang," katanya.
Ia berharap, rute penerbangan internasional tersebut didukung Kementerian Perhubungan melalui maskapai penerbangan milik pemerintah seperti Garuda Indonesia.
"Paling tidak rute dari salah satu kota di Australia menuju Kupang bisa direalisasikan karena daerah itu juga berbatasan wilayah secara langsung," katanya.