Kupang (ANTARA) - Pemimpin Kantor Wilayah Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Asmal mengatakan persediaan beras yang dikuasai Bulog NTT saat ini cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
"Stok beras yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 23.162 ton yang sangat aman untuk memenuhi kebutuhan hingga lima bulan ke depan," katanya ketika dihubungi di Kupang, Kamis (2/9).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan kondisi persediaan komoditi beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTT di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Asmal mengatakan kebutuhan beras jenis premium maupun medium di NTT per bulan mencapai sekitar 5.000 ton sehingga bisa terpenuhi hingga lima bulan ke depan dengan persediaan yang dimiliki Bulog NTT.
"Jadi untuk kebutuhan beras aman sampai akhir tahun 2021 bahkan sampai memasuki 2022," katanya.
Asmal mengatakan sejauh ini pelayanan pasokan beras ke masyarakat melalui pasar-pasar tradisional maupun mitra Rumah Pangan Kita (RPK) tetap berjalan lancar meskipun situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Ia mengatakan pihaknya setiap saat terus berkomunikasi dengan para pedagang sehingga ketika persediaan berkurang maka langsung dipasok untuk memenuhi permintaan pasar.
"Dengan demikian persediaan beras di pasar tidak pernah berkurang, bahkan pedagang ada juga yang jenuh karena saking banyaknya stok," katanya.
Asmal memastikan pelayanan pasokan beras tetap berjalan karena Bulog merupakan garda terdepan dalam menyalurkan pangan guna menjaga stabilitas harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Jadi dalam kondisi apapun pasokan pangan tetap kami lakukan terutama untuk tiga komoditi utama yaitu beras, gula, dan minyak goreng," katanya.
Baca juga: Gubernur: Berikan warga beras berkualitas saat PPKM
Baca juga: Bulog Labuan Bajo sebut stok beras aman selama PPKM
"Stok beras yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 23.162 ton yang sangat aman untuk memenuhi kebutuhan hingga lima bulan ke depan," katanya ketika dihubungi di Kupang, Kamis (2/9).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan kondisi persediaan komoditi beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTT di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Asmal mengatakan kebutuhan beras jenis premium maupun medium di NTT per bulan mencapai sekitar 5.000 ton sehingga bisa terpenuhi hingga lima bulan ke depan dengan persediaan yang dimiliki Bulog NTT.
"Jadi untuk kebutuhan beras aman sampai akhir tahun 2021 bahkan sampai memasuki 2022," katanya.
Asmal mengatakan sejauh ini pelayanan pasokan beras ke masyarakat melalui pasar-pasar tradisional maupun mitra Rumah Pangan Kita (RPK) tetap berjalan lancar meskipun situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Ia mengatakan pihaknya setiap saat terus berkomunikasi dengan para pedagang sehingga ketika persediaan berkurang maka langsung dipasok untuk memenuhi permintaan pasar.
"Dengan demikian persediaan beras di pasar tidak pernah berkurang, bahkan pedagang ada juga yang jenuh karena saking banyaknya stok," katanya.
Asmal memastikan pelayanan pasokan beras tetap berjalan karena Bulog merupakan garda terdepan dalam menyalurkan pangan guna menjaga stabilitas harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Jadi dalam kondisi apapun pasokan pangan tetap kami lakukan terutama untuk tiga komoditi utama yaitu beras, gula, dan minyak goreng," katanya.
Baca juga: Gubernur: Berikan warga beras berkualitas saat PPKM
Baca juga: Bulog Labuan Bajo sebut stok beras aman selama PPKM