Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 30 megawatt di Kabupaten Manggarai Barat serta dua gigawatt di Pulau Sumba yang sedang dipersiapkan perusahaan Group Suryagen.
"Pengembangan sumber energi baru terbarukan untuk pembangkit listrik merupakan suatu keharusan karena dunia sedang bergerak ke arah itu," kata Gubernur saat beraudiensi dengan Komisaris Utama Group Suryagen Sonny Keraf dan jajaran di Kupang, Senin, (20/9).
Saat menanggapi permintaan dukungan dari pihak Group Suryagen, Gubernur Viktor mengatakan pemerintahannya siap mendukung proyek energi baru terbarukan (EBT) tersebut.
Menurut dia, pengembangan EBT adalah sebuah keharusan karena masyarakat internasional mulai meninggalkan sumber energi listrik yang bersumber dari fosil dan menuju EBT.
"Suka atau tidak negara kita juga mesti terlibat di dalamnya dan NTT punya potensi sumber energi baru terbarukan yang sangat hebat," katanya.
Ia mengatakan peluang investasi untuk pembangunan EBT di NTT sangat terbuka karena potensi yang melimpah baik energi geothermal di Pulau Flores maupun energi matahari di Pulau Sumba dan Pulau Timor.
"Pulau Timor dan Sumba berdasarkan penelitian para ahli memiliki intensitas sinar matahari terbaik di Indonesia. Selain itu juga ada energi angin serta energi dari arus laut dan air," katanya.
Gubernur Viktor menambahkan proyek EBT akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi NTT, tidak hanya untuk mengatasi masalah listrik, tapi juga mendorong kemajuan industri, perdagangan, kesehatan, peternakan, pertanian, akomodasi, pendidikan dan lainnya.
"Proyek ini akan mempunyai manfaat besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tentu kita juga selalu mengedepankan riset atau penelitian dalam pengembangan PLTS ini," katanya.
Baca juga: Ribuan KK di NTT mendapat sambungan listrik gratis selama Juni-September
Baca juga: Uskup Ende apresiasi inovasi pemanfaatan FABA untuk bantu warga miskin
"Pengembangan sumber energi baru terbarukan untuk pembangkit listrik merupakan suatu keharusan karena dunia sedang bergerak ke arah itu," kata Gubernur saat beraudiensi dengan Komisaris Utama Group Suryagen Sonny Keraf dan jajaran di Kupang, Senin, (20/9).
Saat menanggapi permintaan dukungan dari pihak Group Suryagen, Gubernur Viktor mengatakan pemerintahannya siap mendukung proyek energi baru terbarukan (EBT) tersebut.
Menurut dia, pengembangan EBT adalah sebuah keharusan karena masyarakat internasional mulai meninggalkan sumber energi listrik yang bersumber dari fosil dan menuju EBT.
"Suka atau tidak negara kita juga mesti terlibat di dalamnya dan NTT punya potensi sumber energi baru terbarukan yang sangat hebat," katanya.
Ia mengatakan peluang investasi untuk pembangunan EBT di NTT sangat terbuka karena potensi yang melimpah baik energi geothermal di Pulau Flores maupun energi matahari di Pulau Sumba dan Pulau Timor.
"Pulau Timor dan Sumba berdasarkan penelitian para ahli memiliki intensitas sinar matahari terbaik di Indonesia. Selain itu juga ada energi angin serta energi dari arus laut dan air," katanya.
Gubernur Viktor menambahkan proyek EBT akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi NTT, tidak hanya untuk mengatasi masalah listrik, tapi juga mendorong kemajuan industri, perdagangan, kesehatan, peternakan, pertanian, akomodasi, pendidikan dan lainnya.
"Proyek ini akan mempunyai manfaat besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tentu kita juga selalu mengedepankan riset atau penelitian dalam pengembangan PLTS ini," katanya.
Baca juga: Ribuan KK di NTT mendapat sambungan listrik gratis selama Juni-September
Baca juga: Uskup Ende apresiasi inovasi pemanfaatan FABA untuk bantu warga miskin