Kupang (ANTARA) - Pemimpin umat katolik Keuskupan Ende Uskup Mgr Vincentius Sensi Potokota mengapresiasi inovasi pemanfaatan material Fly Ash Bottom Ash (FABA) dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa untuk membantu pembangunan rumah bagi warga miskin di daerah itu.
"Inovasi pemanfaatan FABA yang dilakukan PLN telah memberikan nilai tambah yang berarti bagi masyarakat kurang mampu," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (13/9).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan inovasi pemanfaatan material abu sisa pembakaran batu bara atau dikenal dengan FABA yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Material tersebut diolah warga Ende yang telah dilatih PLN untuk memproduksi bata interlock yang disalurkan untuk bantuan pembangunan rumah warga miskin melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan PLN.
Uskup Vincentius mengatakan karya inovasi ini telah memberikan dampak yang dirasakan langsung warga miskin di daerah setempat.
Ia mencontohkan seperti tujuh kepala keluarga yang belum lama ini mendapat bantuan pembangunan rumah dari PLN dengan menggunakan bahan material utama berupa bata interlock yang diolah dari material FABA.
"Saya berpikir ini inovasi untuk aksi kemanusiaan dan merupakan sesuatu yang mulia," katanya.
Baca juga: Kemenkumham NTT minta UPT libatkan PLN uji kelayakan listrik
Oleh sebab itu, kata dia sebagai pemimpin umat Katolik di wilayah Keuskupan Ende ia mendukung penuh inovasi tersebut terus dijalankan secara berkelanjutan.
Baca juga: PLN pasok listrik dukung pembangunan kembali Bendungan Kambaniru
"Dengan demikian masyarakat kurang mampu dapat memanfaatkan hasil inovasi produk FABA ini untuk membangun rumah dan lain-lain untuk jangka panjang," katanya.
"Inovasi pemanfaatan FABA yang dilakukan PLN telah memberikan nilai tambah yang berarti bagi masyarakat kurang mampu," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (13/9).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan inovasi pemanfaatan material abu sisa pembakaran batu bara atau dikenal dengan FABA yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Material tersebut diolah warga Ende yang telah dilatih PLN untuk memproduksi bata interlock yang disalurkan untuk bantuan pembangunan rumah warga miskin melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan PLN.
Uskup Vincentius mengatakan karya inovasi ini telah memberikan dampak yang dirasakan langsung warga miskin di daerah setempat.
Ia mencontohkan seperti tujuh kepala keluarga yang belum lama ini mendapat bantuan pembangunan rumah dari PLN dengan menggunakan bahan material utama berupa bata interlock yang diolah dari material FABA.
"Saya berpikir ini inovasi untuk aksi kemanusiaan dan merupakan sesuatu yang mulia," katanya.
Baca juga: Kemenkumham NTT minta UPT libatkan PLN uji kelayakan listrik
Oleh sebab itu, kata dia sebagai pemimpin umat Katolik di wilayah Keuskupan Ende ia mendukung penuh inovasi tersebut terus dijalankan secara berkelanjutan.
Baca juga: PLN pasok listrik dukung pembangunan kembali Bendungan Kambaniru
"Dengan demikian masyarakat kurang mampu dapat memanfaatkan hasil inovasi produk FABA ini untuk membangun rumah dan lain-lain untuk jangka panjang," katanya.