Kupang (AntaraNews NTT) - Ketua Komisi V DPR-RI Fary Djemi Francis memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa di Universitas Nasional Timor Lorosae Dili, di ibu kota Negara Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) itu.
"Ini merupakan suatu kebanggaan dan sukacita bagi saya bisa kembali mengunjungi dan memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa di universitas ini," kata Fary saat menghubungi Antara dari Dili, Senin (26/3).
Ia mengatakan kunjungan dan kuliah umum di universitas yang pernah menjadi tempat dirinya mencari ilmu saat Timor Timur masih menjadi bagian dari NKRI pada Sabtu (24/3) itu adalah kunjungan pertama kalinya setelah bekas provinsi ke-27 itu berdiri menjadi sebuah negara merdeka.
Kehadirannya di kampus Universitas Nasional Timor Lorosae itu dilukiskannya sebagai sebuah nortalgia untuk mengenang masa-masa saat kuliah dulu di Fakultas Pertanian universitas tersebut.
"Walau sudah ada gedung kampus baru, namun saya lebih memilih berkunjung ke kampus lama. Alasannya, ada jejak-jejak memori yang masih membekas di sana," katanya diplomatis.
Baca juga: Kendaraan Timor Leste wajib bayar SWDKLLAJ
Baca juga: Permintaan ikan kering dari Timor Leste meningkat
Ia mengatakan tema umum saat dirinya memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di universitas itu adalah "mencintai daerah membangun bangsa".
"Peserta kuliah umum saya ajak untuk mencintai kampung, bukan saja kampus. Mencintai kampung, mengenal daerah, memahami karakteristik masyarakat adalah modal dasar untuk bisa membangun bangsa," ujar politisi dari Partai Gerindra itu.
Dalam kuliah umumnya itu Fary berpesan agar seorang mahasiswa harus belajar di universitas sejati yang bernama masyarakat, karena sungguh jauh lebih penting.
"Seban dengan membangun kampung halaman, sesungguhnya kita telah membangun daerah. Itu berarti kita telah membangun negara. Tak ada negara yang berdaulat tanpa kampung dan daerah yang berdaulat," ujarnya.
Ia mengatakan apa yang ditanam dulu di lahan universitas tersebut, saat ini telah dipanen. "Saya menjadi anggota DPR karena lahir dari universitas ini," tambahnya.
"Terima kasih juga kepada rektor dan para dosen atas undangan untuk memberikan kuliah umum di almamater ini. Ini sebuah kehormatan bagi saya sebagai alumnus," katanya.
Baca juga: NTT genjot wisatawan dari Timor Leste
"Ini merupakan suatu kebanggaan dan sukacita bagi saya bisa kembali mengunjungi dan memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa di universitas ini," kata Fary saat menghubungi Antara dari Dili, Senin (26/3).
Ia mengatakan kunjungan dan kuliah umum di universitas yang pernah menjadi tempat dirinya mencari ilmu saat Timor Timur masih menjadi bagian dari NKRI pada Sabtu (24/3) itu adalah kunjungan pertama kalinya setelah bekas provinsi ke-27 itu berdiri menjadi sebuah negara merdeka.
Kehadirannya di kampus Universitas Nasional Timor Lorosae itu dilukiskannya sebagai sebuah nortalgia untuk mengenang masa-masa saat kuliah dulu di Fakultas Pertanian universitas tersebut.
"Walau sudah ada gedung kampus baru, namun saya lebih memilih berkunjung ke kampus lama. Alasannya, ada jejak-jejak memori yang masih membekas di sana," katanya diplomatis.
Baca juga: Kendaraan Timor Leste wajib bayar SWDKLLAJ
Baca juga: Permintaan ikan kering dari Timor Leste meningkat
Ia mengatakan tema umum saat dirinya memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di universitas itu adalah "mencintai daerah membangun bangsa".
"Peserta kuliah umum saya ajak untuk mencintai kampung, bukan saja kampus. Mencintai kampung, mengenal daerah, memahami karakteristik masyarakat adalah modal dasar untuk bisa membangun bangsa," ujar politisi dari Partai Gerindra itu.
Dalam kuliah umumnya itu Fary berpesan agar seorang mahasiswa harus belajar di universitas sejati yang bernama masyarakat, karena sungguh jauh lebih penting.
"Seban dengan membangun kampung halaman, sesungguhnya kita telah membangun daerah. Itu berarti kita telah membangun negara. Tak ada negara yang berdaulat tanpa kampung dan daerah yang berdaulat," ujarnya.
Ia mengatakan apa yang ditanam dulu di lahan universitas tersebut, saat ini telah dipanen. "Saya menjadi anggota DPR karena lahir dari universitas ini," tambahnya.
"Terima kasih juga kepada rektor dan para dosen atas undangan untuk memberikan kuliah umum di almamater ini. Ini sebuah kehormatan bagi saya sebagai alumnus," katanya.
Baca juga: NTT genjot wisatawan dari Timor Leste