Kupang (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mendorong pengembangan investasi pariwisata yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"BPOLBF siap bersinergi dengan pemerintah dan mendukung investasi yang berwawasan lingkungan, yang memperhatikan kaidah-kaidah pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di Labuan Bajo," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina ketika dihubungi dari Kupang, Senin, (11/10).
Hal tersebut dia katakan sebagai bentuk apresiasi atas pembangunan Warloka Marina dan Resort Pulau Purung di Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat yang telah dimulai dengan peletakan batu pertama pada Jumat (8/10).
Menurut Shana, kehadiran Warloka Marina dan Resort Pulau Purung dapat menjadi destinasi wisata baru dan memberi pilihan produk yang beragam dari wisata Labuan Bajo. Apalagi Pulau Purung memiliki ekosistem Mangrove yang menjadi aset penting untuk dikembangkan dengan baik.
Shana berharap bertambahnya jumlah akomodasi dan hunian di Manggarai Barat diiringi kolaborasi bersama warga desa Warloka untuk membuka peluang titik atraksi dan pengembangan produk wisata baru.
Dia juga ingin Warloka Marina dan Resort dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kualitas profesionalisme pariwisata masyarakat setempat.
Melalui pengembangan destinasi pariwisata baru, kiranya meningkatkan kunjungan wisatawan berkualitas, yakni mereka akan tinggal lebih lama dan membeli produk lokal lebih banyak.
"Tugas kami adalah menyiapkan kapasitas Labuan Bajo sebagai destinasi kelas dunia. Mari kita tunjukkan pengelolaan yang berkelanjutan di sana dan penggunaan berbagai produk wisata untuk masyarakat," kata Shana.
Warloka Marina dan Resort Pulau Purung adalah resort yang akan dibangun dengan berbagai fasilitas pariwisata berkelas. Konsep pembangunannya ramah lingkungan dengan menampilkan kearifan lokal dan unsur-unsur tradisional khas NTT. Pembangunannya sendiri ditargetkan selesai pada 2023.
Baca juga: BPOLBF minta PHRI siapkan katalog bagi wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo
Baca juga: Pengembangan kampung Kawa diharapkan tak disusupi modernisasi
"BPOLBF siap bersinergi dengan pemerintah dan mendukung investasi yang berwawasan lingkungan, yang memperhatikan kaidah-kaidah pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di Labuan Bajo," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina ketika dihubungi dari Kupang, Senin, (11/10).
Hal tersebut dia katakan sebagai bentuk apresiasi atas pembangunan Warloka Marina dan Resort Pulau Purung di Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat yang telah dimulai dengan peletakan batu pertama pada Jumat (8/10).
Menurut Shana, kehadiran Warloka Marina dan Resort Pulau Purung dapat menjadi destinasi wisata baru dan memberi pilihan produk yang beragam dari wisata Labuan Bajo. Apalagi Pulau Purung memiliki ekosistem Mangrove yang menjadi aset penting untuk dikembangkan dengan baik.
Shana berharap bertambahnya jumlah akomodasi dan hunian di Manggarai Barat diiringi kolaborasi bersama warga desa Warloka untuk membuka peluang titik atraksi dan pengembangan produk wisata baru.
Dia juga ingin Warloka Marina dan Resort dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kualitas profesionalisme pariwisata masyarakat setempat.
Melalui pengembangan destinasi pariwisata baru, kiranya meningkatkan kunjungan wisatawan berkualitas, yakni mereka akan tinggal lebih lama dan membeli produk lokal lebih banyak.
"Tugas kami adalah menyiapkan kapasitas Labuan Bajo sebagai destinasi kelas dunia. Mari kita tunjukkan pengelolaan yang berkelanjutan di sana dan penggunaan berbagai produk wisata untuk masyarakat," kata Shana.
Warloka Marina dan Resort Pulau Purung adalah resort yang akan dibangun dengan berbagai fasilitas pariwisata berkelas. Konsep pembangunannya ramah lingkungan dengan menampilkan kearifan lokal dan unsur-unsur tradisional khas NTT. Pembangunannya sendiri ditargetkan selesai pada 2023.
Baca juga: BPOLBF minta PHRI siapkan katalog bagi wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo
Baca juga: Pengembangan kampung Kawa diharapkan tak disusupi modernisasi