Kupang (AntaraNews NTT) - Gubenur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengklaim bahwa dunia pendidikan di wilayah provinsi berbasis kepulauan saat ini sudah semakin maju jika dibandingkan dengan era tahun 2000-an.
"Pendidikan di NTT pada tahun 2000-an itu sudah jauh berbeda dengan kondisi pendidikan yang terjadi pada 2018. Kita harus jujur mengakui itu," katanya kepada wartawan di Kupang, Rabu (2/5) berkaitan dengan Hari Pendidikan Nasional 2018.
Namun, gubernur dua periode itu tidak memberikan gambaran secara jelas mengenai kemajuan yang dicapai oleh sektor pendidikan di NTT tersebut.
"Sebagai orang yang berlatar belakang guru, saya merasa puas dengan kemajuan pendidikan di daerah ini. Artinya, prestasi pendidikan yang diraih pada tahun 2000-an itu, tentu berbeda jauh dengan saat ini," katanya.
Menurutnya, kemajuan pendidikan di provinsi berbasiskan kepulauan itu memang tidak setimpal jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain seperti di Pulau Jawa.
"Kalau kita bandingkan NTT jangan dengan Jawa Timur, itu tidak nyambung, tapi membandingkan pendidikan NTT hari ini dengan lima tahun lalu, itu baru cerdas," katanya.
Baca juga: Program Inovasi perbaiki pendidikan di Sumba Timur
Direktur Regional Asia Pasific Karpowership Indonesia Ufuk Berk membagikan makanan ringan kepada puluhan siswa seusai memberikan bantuan perlengkapan sekolah di Desa Bolok, Kupang, NTT, Selasa (30/5). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
Pemerintah, lanjutnya, terus-menerus membenahi berbagai sarana dan prasarana di sekolah-sekolah seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.
"Para guru juga terus menerus ditingkatkan kapasitas dan kompetensinya melalui lembaga penjamin mutu pendidikan," katanya.
Ia mengatakan, namun untuk mewujudkan pendidikan setempat yang berkualitas unggul dan berkarakter maka tidak bisa semuanya diserahkan kepada pemerintah.
"Keluarga dan masyarakat juga berperan sangat penting, sehingga yang disebut tri pusat pendidikan (pemerintah, keluarga, masyarakat) itu meski jalan berbarengan," katanya.
Lebih lanjut, gubernur juga mengimbau sekolah-sekolah di provinsi setempat agar terus mengikuti kemajuan teknologi untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Menurutnya, dunia pendidikan sedang berada dalam zaman teknologi yang pesat dan terus bergerak menghasilkan teknologi-teknologi baru seperti ujian nasional yang semuanya diselenggarakan melalui sistem UNBK.
"Karena itu sekolah tidak boleh ketinggalan. Kurikulum juga harus terus-menerus disesuaikan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas," katanya.
Baca juga: Pendidikan di NTT Semakin Berkembang
Direktur Regional Asis Pasific Karpowership Indonesia Ufuk Berg (tengah) menari bersama sejumlah siswi seusai memberikan bantuan perlengkapan sekolah di Desa Bolok, Kupang, NTT, Selasa (30/5). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
"Pendidikan di NTT pada tahun 2000-an itu sudah jauh berbeda dengan kondisi pendidikan yang terjadi pada 2018. Kita harus jujur mengakui itu," katanya kepada wartawan di Kupang, Rabu (2/5) berkaitan dengan Hari Pendidikan Nasional 2018.
Namun, gubernur dua periode itu tidak memberikan gambaran secara jelas mengenai kemajuan yang dicapai oleh sektor pendidikan di NTT tersebut.
"Sebagai orang yang berlatar belakang guru, saya merasa puas dengan kemajuan pendidikan di daerah ini. Artinya, prestasi pendidikan yang diraih pada tahun 2000-an itu, tentu berbeda jauh dengan saat ini," katanya.
Menurutnya, kemajuan pendidikan di provinsi berbasiskan kepulauan itu memang tidak setimpal jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain seperti di Pulau Jawa.
"Kalau kita bandingkan NTT jangan dengan Jawa Timur, itu tidak nyambung, tapi membandingkan pendidikan NTT hari ini dengan lima tahun lalu, itu baru cerdas," katanya.
Baca juga: Program Inovasi perbaiki pendidikan di Sumba Timur
"Para guru juga terus menerus ditingkatkan kapasitas dan kompetensinya melalui lembaga penjamin mutu pendidikan," katanya.
Ia mengatakan, namun untuk mewujudkan pendidikan setempat yang berkualitas unggul dan berkarakter maka tidak bisa semuanya diserahkan kepada pemerintah.
"Keluarga dan masyarakat juga berperan sangat penting, sehingga yang disebut tri pusat pendidikan (pemerintah, keluarga, masyarakat) itu meski jalan berbarengan," katanya.
Lebih lanjut, gubernur juga mengimbau sekolah-sekolah di provinsi setempat agar terus mengikuti kemajuan teknologi untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Menurutnya, dunia pendidikan sedang berada dalam zaman teknologi yang pesat dan terus bergerak menghasilkan teknologi-teknologi baru seperti ujian nasional yang semuanya diselenggarakan melalui sistem UNBK.
"Karena itu sekolah tidak boleh ketinggalan. Kurikulum juga harus terus-menerus disesuaikan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas," katanya.
Baca juga: Pendidikan di NTT Semakin Berkembang