Washington (ANTARA) - Peretas memasuki sistem surat elektronik (e-mail) Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) pada Sabtu (13/11) dan mengirim puluhan ribu pesan peringatan tentang kemungkinan serangan siber, menurut agen dan spesialis keamanan FBI.
Ada sejumlah surat elektronik palsu tampak berasal dari alamat e-mail resmi FBI yang berakhiran @ic.fbi.gov, kata FBI dalam sebuah pernyataan.
"Meskipun perangkat keras yang terkena dampak insiden itu dimatikan dengan cepat setelah ditemukannya masalah, situasinya masih sedang berlangsung," kata FBI.
Para peretas mengirim puluhan ribu e-mail berisi peringatan tentang kemungkinan serangan siber, kata organisasi pelacak ancaman siber, Spamhaus Project, di akun Twitter-nya.
Salinan e-mail yang diunggah oleh Spamhaus di Twitter menunjukkan judul surat elektronik yang bertuliskan "Mendesak: Aktor ancaman dalam sistem" dan tampak diakhiri dengan sebuah persetujuan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Baca juga: Jaksa Agung AS desak pejabat pemilu laporkan ancaman pada FBI
FBI adalah bagian dari Departemen Kehakiman AS.
Bloomberg News melaporkan insiden itu pada Sabtu (13/11).
Baca juga: Bagaimana mencegah data pribadi terus jadi target kejahatan ?
Baik FBI maupun Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur AS mengetahui insiden tersebut, kata pernyataan FBI. (Antara/Reuters)
Ada sejumlah surat elektronik palsu tampak berasal dari alamat e-mail resmi FBI yang berakhiran @ic.fbi.gov, kata FBI dalam sebuah pernyataan.
"Meskipun perangkat keras yang terkena dampak insiden itu dimatikan dengan cepat setelah ditemukannya masalah, situasinya masih sedang berlangsung," kata FBI.
Para peretas mengirim puluhan ribu e-mail berisi peringatan tentang kemungkinan serangan siber, kata organisasi pelacak ancaman siber, Spamhaus Project, di akun Twitter-nya.
Salinan e-mail yang diunggah oleh Spamhaus di Twitter menunjukkan judul surat elektronik yang bertuliskan "Mendesak: Aktor ancaman dalam sistem" dan tampak diakhiri dengan sebuah persetujuan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Baca juga: Jaksa Agung AS desak pejabat pemilu laporkan ancaman pada FBI
FBI adalah bagian dari Departemen Kehakiman AS.
Bloomberg News melaporkan insiden itu pada Sabtu (13/11).
Baca juga: Bagaimana mencegah data pribadi terus jadi target kejahatan ?
Baik FBI maupun Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur AS mengetahui insiden tersebut, kata pernyataan FBI. (Antara/Reuters)