Kupang (ANTARA) - Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang melaporkan bahwa satu ekor mamalia Laut yakni paus Sperma (Physeter macrosepalus) terdampar di Pantai Sebanjar, Kabupaten Alor, NTT.

"Benar, ada paus yang terdampar dan dalam kondisi sudah mati dan terapung di Pantai Sebanjar, Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor," kata Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (23/11).

Dari hasil pemantauan paus yang terdampar dan mati itu diketahui ada bekas luka di bagian hidung.

Luka tersebut didu6ka terkena karang saat terdampar di sekitar pantai Sebanjar, kabupaten Alor itu.

"Paus itu ditemukan oleh seorang nelayan saat sedang melaut di perairan itu," tambah dia.

Paus yang diketahui berjenis kelamin betina dengan panjang 10,5 meter dan tinggi badan 1,2 meter, lebar ekor 1,6 meter dan lebar dada 1,6 meter itu usai ditemukan langusn6g ditarik ke darat untuk dilakukan penguburan

Sejumlah pihak ikut membantu seperti tim dari Basarnas, TNI Pos AL dan Kodim 1622, SatPolairud, Polsek Alor Barat Laut, Polres Alor, Polsek dan Kodim ikut bergabung .

Dalam proses penguburan kata dia, pihaknya menggunakan satu unit eksavator, dipergunakan untuk menarik bangkai paus dan menggali kubur.

Warga juga memberikan bantuan kapal untuk penarikan paus dari tengah laut menuju daratan. Proses penguburan juga di bantu oleh warga Sebanjar dan sekitar.

Ia pun mengapresiasi warga di desa Sebanjar yang ikut membantu dan paham betul soal penanganan paus yang sudah mati. Karena masih banyak masyarakat di sejumlah daerah di NTT yang jika menemukan mamalia laut yang dilindungi UU dan mati terdampar penanganannya tidak sesuai aturan yang berlaku.

Baca juga: Nelayan Sumba Tengah gelar ritual adat untuk bakar bangkai paus

Baca juga: Seeokor mamalia laut jenis dugong terdampar di Sabu Raijua

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024