Ende, Flores (AntaraNews NTT) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berharap agar Ende, ibu kota Kabupaten Ende di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur dikembangkan menjadi pusat pariwisata dan budaya yang handal.
"Saya berharap Pagelaran Budaya Nusantara dan Ende Culture Expo Tahun 2018 ini menjadi ajang strategis untuk membawa nama Kabupaten Ende menjadi pusat budaya dan pariwisata yang handal," katanya di Lapangan Pancasila Ende, Kamis (31/5) malam.
Pagelaran Budaya Nusantara dan Ende Culture Expo Tahun 2018 yang dihadiri pula para pejabat Kemendagri, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geo, pemerintah daerah dan ribuan masyarakat di Kabupaten Ende.
Ia mengatakan, jajaran pemerintah dari pusat hingga daerah telah menampilkan semangat kerja sama yang baik untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
Untuk itu, lanjutnya, harus benar-benar mampu menjadi ajang promosi yang menampilkan kesenian budaya serta pameran produk-produk lokal NTT, khusunya Kabupaten Ende yang terkenal sebagai kota lahirnya Pancasila.
Baca juga: Gubernur minta warga Ende tetap merawat Pancasila
Mendagri menambahkan pemerintah daerah berkewajiban melestarikan seni budaya untuk memperkokoh jati diri bangsa, martabat, dan menumbuhkan kebanggaan nasional serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI.
Pemerintah daerah, lanjutnya, diharapkan mendorong pembangunan akses dan akomodasi sebagai prasyarat utama dalam membangun sektor jasa pariwisata budaya di Kabupaten Ende maupun NTT pada umumnya.
Selain itu mendorong minat dunia usaha untuk melakukan investasi dibidang jasa pariwisata, budaya dan produk unggulan lokal lainnya.
"Saya berharap kegiatan ini juga menjadi sarana promosi dan publikasi seni dan budaya masyarakat Kabupaten Ende, membangun kreativitas masyarakat," katanya.
Baca juga: Warga Ende tumpah ruah dalam parade kedatangan Soekarno
"Saya berharap Pagelaran Budaya Nusantara dan Ende Culture Expo Tahun 2018 ini menjadi ajang strategis untuk membawa nama Kabupaten Ende menjadi pusat budaya dan pariwisata yang handal," katanya di Lapangan Pancasila Ende, Kamis (31/5) malam.
Pagelaran Budaya Nusantara dan Ende Culture Expo Tahun 2018 yang dihadiri pula para pejabat Kemendagri, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geo, pemerintah daerah dan ribuan masyarakat di Kabupaten Ende.
Ia mengatakan, jajaran pemerintah dari pusat hingga daerah telah menampilkan semangat kerja sama yang baik untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
Untuk itu, lanjutnya, harus benar-benar mampu menjadi ajang promosi yang menampilkan kesenian budaya serta pameran produk-produk lokal NTT, khusunya Kabupaten Ende yang terkenal sebagai kota lahirnya Pancasila.
Baca juga: Gubernur minta warga Ende tetap merawat Pancasila
Mendagri menambahkan pemerintah daerah berkewajiban melestarikan seni budaya untuk memperkokoh jati diri bangsa, martabat, dan menumbuhkan kebanggaan nasional serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI.
Pemerintah daerah, lanjutnya, diharapkan mendorong pembangunan akses dan akomodasi sebagai prasyarat utama dalam membangun sektor jasa pariwisata budaya di Kabupaten Ende maupun NTT pada umumnya.
Selain itu mendorong minat dunia usaha untuk melakukan investasi dibidang jasa pariwisata, budaya dan produk unggulan lokal lainnya.
"Saya berharap kegiatan ini juga menjadi sarana promosi dan publikasi seni dan budaya masyarakat Kabupaten Ende, membangun kreativitas masyarakat," katanya.
Baca juga: Warga Ende tumpah ruah dalam parade kedatangan Soekarno