Ende, Flores (AntaraNews NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya meminta semua warga Kabupaten Ende di Pulau Flores untuk terus merawat ideologi Pancasila.
"Disinilah (Ende) merupakan tempat lahirnya Pancasila yang merupakan buah permenungan dari Presiden RI pertama Soekarno saat menjalani masa pengasingan di kota itu dari 1934-1938," katanya pada pembukaan Festival Parade Pesona Kebangsaan di Lapangan Pancasila Ende, Kamis (31/5) malam.
Lebu Raya yang akan mengakhiri masa jabatannya kedua sebagai Gubernur NTT pada 16 Juli 2018 mengatakan Kota Ende adalah kota bersejarah, karena disinilah Bung Karno diasingkan.
"Di bawah pohon sukun itu, Bung Karno merenungkan nilai-nilai Pancasila. Karena itu, saya minta agar seluruh warga Ende tetap menjadi garda terdepan dalam merawat Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara," katanya.
Hadir dalam acara itu Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bersama sejumah pejabat Kemendagri, unsur Forkopimda Provinsi NTT dan Kabupaten Ende, serta ribuan masyarakat di Kota Ende.
Ia mengatakan, masyarakat di Ende harus menjadi garda terdepan dalam menggelorakan, mengawal, dan menjaga Pancasila dengan cara mewujudkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Artikel - Bung Karno membingkai Pancasila dari Ende
Parade simbolis kedatangan Presiden RI Pertama Soekarno ketika mulai menjalani masa pengasingan di Ende, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur pada 14 Januari 1934. Parade ini berlangsung, Kamis (31/5) di perairan Ende untuk memperingati Hari Lahir Pancasila pada Jumat (1/6). (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)
"Karena kita selalu menggaungkan bahwa Pancasila rumah kita dari Ende untuk Indonesia maka itu harus terus ditampilkan dan diwariskan ke anak cucu," katanya.
Lebih lanjut, gubernur dua periode itu mengakui Kota Ende saat ini semakin ramai dikunjungi masyarakat dari kalangan domestik maupun mancanegara.
Salah satu penyebabnya, karena adanya kegiatan pariwisata seperti parade kebangsaan yang sudah digelar selama lima tahun terakhir.
Selama tiga tahun terakhir, lanjutnya, sejumlah Menteri dalam pemerintahan Jokowi-JK juga hadir, seperti Menteri Pariwisata pada 2016, Menteri Pembangunan Desa Tertinggal di 2017, dan terakhir Menteri Dalam Negeri tahun 2018.
Pemerintah provinsi, lanjutnya, juga turut menyemarakkan kegiatan di Ende dengan menggagas Bulan Soekarno yang diisi berbagai kegiatan pariwisata untuk memperingati Hari Pancasila pada 1 Juni, dengan melibatkan pula perwakilan pemerintah daerah dari 22 kabupaten/kota se-NTT.
Gubernur berharap kegiatan di tahun-tahun selanjutnya juga dapat dilakukan secara luas dengan melibatkan pemerintah maupun masyarakat dari kabupaten atau provinsi lain di Indonesia.
"Dengan begitu semangat menjaga dan merawat ideologi Pancasila dapat menyebar secara luas ke berbagai daerah di Tanah Air," demikian Gubernur Frans Lebu Raya.
Baca juga: Artikel - Pancasila diuji dalam tekanan radikalisme
Parade simbolis kedatangan Presiden RI Pertama Soekarno ketika mulai menjalani masa pengasingan di Ende, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur pada 14 Januari 1934. Para ini berlangsung, Kamis (31/5) di Ende untuk memperingati Hari Lahir Pancasila pada Jumat (1/6). (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)
"Disinilah (Ende) merupakan tempat lahirnya Pancasila yang merupakan buah permenungan dari Presiden RI pertama Soekarno saat menjalani masa pengasingan di kota itu dari 1934-1938," katanya pada pembukaan Festival Parade Pesona Kebangsaan di Lapangan Pancasila Ende, Kamis (31/5) malam.
Lebu Raya yang akan mengakhiri masa jabatannya kedua sebagai Gubernur NTT pada 16 Juli 2018 mengatakan Kota Ende adalah kota bersejarah, karena disinilah Bung Karno diasingkan.
"Di bawah pohon sukun itu, Bung Karno merenungkan nilai-nilai Pancasila. Karena itu, saya minta agar seluruh warga Ende tetap menjadi garda terdepan dalam merawat Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara," katanya.
Hadir dalam acara itu Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bersama sejumah pejabat Kemendagri, unsur Forkopimda Provinsi NTT dan Kabupaten Ende, serta ribuan masyarakat di Kota Ende.
Ia mengatakan, masyarakat di Ende harus menjadi garda terdepan dalam menggelorakan, mengawal, dan menjaga Pancasila dengan cara mewujudkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Artikel - Bung Karno membingkai Pancasila dari Ende
Lebih lanjut, gubernur dua periode itu mengakui Kota Ende saat ini semakin ramai dikunjungi masyarakat dari kalangan domestik maupun mancanegara.
Salah satu penyebabnya, karena adanya kegiatan pariwisata seperti parade kebangsaan yang sudah digelar selama lima tahun terakhir.
Selama tiga tahun terakhir, lanjutnya, sejumlah Menteri dalam pemerintahan Jokowi-JK juga hadir, seperti Menteri Pariwisata pada 2016, Menteri Pembangunan Desa Tertinggal di 2017, dan terakhir Menteri Dalam Negeri tahun 2018.
Pemerintah provinsi, lanjutnya, juga turut menyemarakkan kegiatan di Ende dengan menggagas Bulan Soekarno yang diisi berbagai kegiatan pariwisata untuk memperingati Hari Pancasila pada 1 Juni, dengan melibatkan pula perwakilan pemerintah daerah dari 22 kabupaten/kota se-NTT.
Gubernur berharap kegiatan di tahun-tahun selanjutnya juga dapat dilakukan secara luas dengan melibatkan pemerintah maupun masyarakat dari kabupaten atau provinsi lain di Indonesia.
"Dengan begitu semangat menjaga dan merawat ideologi Pancasila dapat menyebar secara luas ke berbagai daerah di Tanah Air," demikian Gubernur Frans Lebu Raya.
Baca juga: Artikel - Pancasila diuji dalam tekanan radikalisme