Kupang (AntaraNews NTT) - Taman Nasional (TN) Tanah Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (Matalawa) di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur siap membangun ekonomi para petani setempat yang menyebar di 54 desa yang ada dalam kawasan TN Matalawa.
"Kami bisa membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk mendongkrak pendapatan mereka ke arah yang lebih baik," kata Kepala Balai Taman Nasional Matalawa Maman Surahman ketika dihubungi Antara dari Kupang, Rabu (6/6).
Bantuan yang diberikan TN Matalawa kepada para petani setempat antara lain mesin penggiling kopi, ternak sapi, itik, ikan Lele dan bibit tanaman.
Ia mengatakan, bantuan yang disalurkan Taman Nasional Matalawa, sejalan dengan program pembangunan nasional yaitu pembangunan pedesaan dengan memprioritaskan pengelolaan sumber daya hutan yang berketahanan iklim.
"Kami melibatkan kaum perempuan dalam mengerakan pembanguan ekonomi masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan, sehingga tercipta usaha ekonomi produktif dilakukan kaum perempuan di desa-desa di kawasan konservasi itu," tegasnya.
Baca juga: Taman Nasional Matalawa bentuk sentra pemasaran petani
Burung Kakatua Jambul Jingga hanya hidup di hutan di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto)
Ia mengatakan, bantuan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat merupakan bentuk kepedulian dan pembinaan dilakukan Taman Nasional Matalawa, agar masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Matalawatidak lagi tergantung pada hutan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
"Kami juga menaman tanaman produktif seperti Pinang di batas kawasan Tanam Nasional. Buah Pinang akan diambil untuk kebutuhan masyarakat desa," tegasnya.
Maman mengatakan, TN Matalawa telah membangun tiga tempat pemasaran hasil usaha petani binaan Taman Nasional Matalawa yaitu di Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur, Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat serta Paradetana, Kabupaten Sumba Tengah.
Ia mengatakan, masyarakat petani di Pulau Sumba sangat antusias dengan adanya program pemberdayaan ekonomi dilakukan Taman Nasional Matalawa, karena memiliki manfaat dalam peningkatan pendapatan ekonomi petani.
Baca juga: Balai Taman Nasional Matalawa bagikan 1.500 itik
"Kami bisa membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk mendongkrak pendapatan mereka ke arah yang lebih baik," kata Kepala Balai Taman Nasional Matalawa Maman Surahman ketika dihubungi Antara dari Kupang, Rabu (6/6).
Bantuan yang diberikan TN Matalawa kepada para petani setempat antara lain mesin penggiling kopi, ternak sapi, itik, ikan Lele dan bibit tanaman.
Ia mengatakan, bantuan yang disalurkan Taman Nasional Matalawa, sejalan dengan program pembangunan nasional yaitu pembangunan pedesaan dengan memprioritaskan pengelolaan sumber daya hutan yang berketahanan iklim.
"Kami melibatkan kaum perempuan dalam mengerakan pembanguan ekonomi masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan, sehingga tercipta usaha ekonomi produktif dilakukan kaum perempuan di desa-desa di kawasan konservasi itu," tegasnya.
Baca juga: Taman Nasional Matalawa bentuk sentra pemasaran petani
"Kami juga menaman tanaman produktif seperti Pinang di batas kawasan Tanam Nasional. Buah Pinang akan diambil untuk kebutuhan masyarakat desa," tegasnya.
Maman mengatakan, TN Matalawa telah membangun tiga tempat pemasaran hasil usaha petani binaan Taman Nasional Matalawa yaitu di Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur, Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat serta Paradetana, Kabupaten Sumba Tengah.
Ia mengatakan, masyarakat petani di Pulau Sumba sangat antusias dengan adanya program pemberdayaan ekonomi dilakukan Taman Nasional Matalawa, karena memiliki manfaat dalam peningkatan pendapatan ekonomi petani.
Baca juga: Balai Taman Nasional Matalawa bagikan 1.500 itik