Kupang (AntaraNews NTT) - Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Radja Erizman mengatakan jajarannya akan memperketat pengamanan Idul Fitri 1439 H untuk mencegah penyebaran teroris di provinsi berbasis kepulauan itu.
"Selama perayaan Idul Fitri ini masalah terorisme menjadi perhatian serius dari Polda NTT. Artinya bahwa akan ada pengamanan yang diperketat di tempat-tempat tertentu," katanya kepada wartawan di Kupang, Rabu (6/6).
Hal ini disampaikannya usai menjadi inspektur upacara dalam operasi Turangga 2018 di lapangan Markas Polda NTT yang dihadiri oleh sejumlah instansi terkait guna menjaga jalannya perayaan Idul Fitri di daerah itu.
Kapolda mengatakan pengamanan akan dilakukan pada sejumlah tempat ibadah seperti masjid, gereja, serta beberapa tempat keramaian guna mencegah terjadinya penyebaran aksi-aksi terorisme seperti yang terjadi di sejumlah daerah.
Oleh karena itu, jenderal polisi berbintang dua itu mengharapkan agar masyarakat NTT memahami jika ada pemeriksaan barang bawaan saat memasuki tempat ibadah.
Baca juga: 1.700 personel Polda NTT amankan Idul Fitri
Anggota Brimob Polda NTT bersama personel TNI mengikuti upacara gelar pasukan Operasi Turangga 2018 di Markas Polda NTT di Kupang, Rabu (6/6). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
"Kami mohon maaf sebelumnya, pada saat ibadah jika membawa tas yang agak besar tolong mengerti jika dilakukan pemeriksaan," tambahnya.
Kapolda mengimbau agar masyarakat yang hendak beribadah tak perlu membawa barang bawaan yang banyak, karena otomatis akan dilakukan pemeriksaan.
Pasalnya, mantan Kadiv Hukum Mabes Polri itu mengatakan Kapolri sendiri sudah mengatakan bahwa aksi terorisme yang dilakukan beberapa waktu lalu bukan lagi ditujukan kepada salah satu agama, atau bukan juga masalah agama, tetapi murni terorisme.
Hal tersebut terbukti dengan aksi pengeboman di beberapa mushola saat hendak dilakukan ibadah shalat Jumat di Mapolres Cirebon beberapa waktu lalu.
Masyarakat juga diharapkan bisa membantu pihak keamanan menjaga keamanan selama bulan puasa khususnya lagi saat perayaan Idul Fitri 1439 H.
Baca juga: Kapolda NTT: Tingkatkan pengawasan di gereja-gereja
Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman (kanan) bersama Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
"Selama perayaan Idul Fitri ini masalah terorisme menjadi perhatian serius dari Polda NTT. Artinya bahwa akan ada pengamanan yang diperketat di tempat-tempat tertentu," katanya kepada wartawan di Kupang, Rabu (6/6).
Hal ini disampaikannya usai menjadi inspektur upacara dalam operasi Turangga 2018 di lapangan Markas Polda NTT yang dihadiri oleh sejumlah instansi terkait guna menjaga jalannya perayaan Idul Fitri di daerah itu.
Kapolda mengatakan pengamanan akan dilakukan pada sejumlah tempat ibadah seperti masjid, gereja, serta beberapa tempat keramaian guna mencegah terjadinya penyebaran aksi-aksi terorisme seperti yang terjadi di sejumlah daerah.
Oleh karena itu, jenderal polisi berbintang dua itu mengharapkan agar masyarakat NTT memahami jika ada pemeriksaan barang bawaan saat memasuki tempat ibadah.
Baca juga: 1.700 personel Polda NTT amankan Idul Fitri
"Kami mohon maaf sebelumnya, pada saat ibadah jika membawa tas yang agak besar tolong mengerti jika dilakukan pemeriksaan," tambahnya.
Kapolda mengimbau agar masyarakat yang hendak beribadah tak perlu membawa barang bawaan yang banyak, karena otomatis akan dilakukan pemeriksaan.
Pasalnya, mantan Kadiv Hukum Mabes Polri itu mengatakan Kapolri sendiri sudah mengatakan bahwa aksi terorisme yang dilakukan beberapa waktu lalu bukan lagi ditujukan kepada salah satu agama, atau bukan juga masalah agama, tetapi murni terorisme.
Hal tersebut terbukti dengan aksi pengeboman di beberapa mushola saat hendak dilakukan ibadah shalat Jumat di Mapolres Cirebon beberapa waktu lalu.
Masyarakat juga diharapkan bisa membantu pihak keamanan menjaga keamanan selama bulan puasa khususnya lagi saat perayaan Idul Fitri 1439 H.
Baca juga: Kapolda NTT: Tingkatkan pengawasan di gereja-gereja